BREAKING NEWS : Warga Majalengka Terpaksa Sholat Berjamaah di Hutan dan Sholat Jumat Jalan Kaki ke Kuningan

1 Maret 2023, 17:06 WIB
Warga Kabupaten Majalengka yang tinggal di Kampung Cibali Desa Kondangmekar Kecamatan Cingambul Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat, terpaksa ketika ingin melaksanakan shalat berjamaah dilakukan di hutan dengan lokasi dibawah tebing dengan beralaskan tikar di alam terbuka. /Tangkapan Layar Youtube Rahmat Channel/

KABAR CIREBON - Warga Kabupaten Majalengka yang tinggal di Kampung Cibali Desa Kondangmekar Kecamatan Cingambul Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat, terpaksa ketika ingin melaksanakan shalat berjamaah dilakukan di hutan. Lokasinya di alam terbuka dengan posisi bawah tebing dan hanya beralaskan tikar. Tanpa ada penyangga atau penutup apapun di atasnya. Alamat kampung itu sendiri berada di pelosok atau ujung Kabupaten Majalengka yang berbatasan dengan Kabupaten Kuningan.

Nampak sebelum shalat berjamaah digelar, biasanya seorang warga mengumandangkan adzan di dalam sebuah gubuk kecil yang lokasinya di atas perbukitan. Pengeras suara yang menggunakan mix berkabel. Tapi posisi speakernya (toa) itu disimpan di di atas pohon agar mudah terdengar oleh warga sekitar.

Baru usai adzan dikumandangkan, warga yang berjumlah kurang lebih 25 rumah itu pun, berduyun duyun mendekati lokasi adzan tersebut. Kendati jarak antara rumah warga dengan rumah lainnya sangat berjauhan. Masyarakat sekitar rela harus melintasi jalan tanah yang setapak hanya mengharapkan sholat berjamaah.

Baca Juga: PEMILU MAJALENGKA : Panwaslu Kecamatan Jatiwangi Temukan Puluhan Stiker Palsu Coklit yang Ditempel Pantarlih

Lokasi tempat sholat itu dikelilingi pohon pohon yang besar dan ilalang yang berada disampingnya. Semua itu dilakukan setiap hari dengan mengharapkan ridha Allah SWT. Hanya untuk mendapatkan pahala shalat berjamaah, yang ganjarannya lebih besar ketimbang sholat sendirian.

Usai sholat, ustad yang memimpin sholat memberikan tausyiah beberapa menit kepada warga yang mengikuti sholat berjamaah. Jemaah yang jumlahnya belasan orang itu nampak khusu mendengar wejangan dari ustad tersebut.

Bukan hanya itu, perjuangan warga pun bukan hanya sholat lima waktu. Tapi ketika ingin melaksanakan shalat Jum'at, warga setempat terpaksa harus berjalan kaki hingga memakan waktu kurang lebih 3 jam lamanya.

Baca Juga: Pimpin Kembali Pagar Nusa NU Majalengka, Abah Dulloh Darja Kusuma Siap Jadi Benteng Terakhir Ulama NU dan NKRI

Jarak tempuh yang sangat jauh pun dilalui, dengan melintasi medan yang terjal. Semua itu dilalui belasan tahun lamanya. Karena sudah sejak lama puluhan warga setempat tak memiliki mushola atau sarana ibadah.

Salah seorang warga setempat, Toha mengaku semua itu terpaksa dilakukan mengingat kampung tempat tinggalnya saat ini sudah tak memiliki mushola. Kalau pun ada kondisinya saat ini sudah rusak parah dan nyaris ambruk.Sehingga jika tetap dilaksanakan akan mengancam keselamatan jiwa warganya.

"Sekitar 15 tahun yang lalu kami memang memiliki mushola dengan ukuran yang kecil, sekitar 3x4 meter. Tapi sekarang kondisinya sudah rusak parah dan atapnya pun sudah bocor," kata Toha ketika ditanya seorang youtuber asal Majalengka langsung di kampun tersebut. Video itu pun menjadi viral ditengah masyarakat. Channel YouTubenya bernama Rahmat Channel dan telah ditonton kurang lebih 400 ribu orang.

Baca Juga: Tarik Investor ke Kabupaten Majalengka,Nama Kecamatan Cigasong Diusulkan Diganti Jadi Kec. Majalengka Timur

Menurut dia, kondisi semacam ini terpaksa dilakukan karena warga sangat mengharapkan keutamaan shalat berjamaah yang pahalanya begitu besar. Meski jarak rumah antar tetangga cukup jauh dan harus melewati jalan tanah yang setapak dan tanjakan yang berliku-liku.Tapi semua itu tak menyurutkan niat dan semangatnya dalam menunaikan shalat berjamaah.

"Kami sudah lama melaksanakan sholat di lereng hutan perbukitan ini sejak lama. Di atas hamparan tebing bukit ini kami melaksanakan sholat berjamaah bersama warga. Adapun kalau kondisi hujan sholat di rumah,"ucapnya.

Baca Juga: PEMILU MAJALENGKA : Ketua KPU Majalengka Jelaskan Secara Detail Mengapa Puluhan Warga Tak Dicoklit Pemilu 2024

Melihat kondisi yang memperihatinkan itu, sambung dia, pihaknya berharap kepada umat Islam atau lembaga terkait lainnya agar bisa membantu membangun mushola untuk tempat ibadah warganya.

Pihaknya pun siap membantu alakadarnya baik tenaga atau konsumdi dalam mewujudkan pembangunan mushola di kampungnya itu. Kondisi mushola saat ini tidak bisa di renovasi karena keterbatasan ekonomi warga di kampung tersebut.

"Kalau ada donatur atau kaum muslimin yang dermawan, kami sangat berharap di bangunkan mushola dengan ukuran yang lebih besar dari sebelumnya. Berhubung perekonomian warga kami terbatas, mungkin kami hanya bisa bantu alakadarnya,"harapnya.

Baca Juga: KAHMI Majalengka Soroti Wacana Pergantian Nama Kecamatan Cigasong Jadi Kecamatan Majalengka Timur Ada Apa?

Hal senada diungkapkan warga lainnya Edi yang memiliki isteri di kampung tersebut. Dikatakan dia, jumlah penduduk kampung itu sekitar 25 rumah. Jumlah pendudukunya sekitar 40 orang. Untuk melaksanakan ibadah selain sholat lima waktu berjamaah, ketika hari jum'at tiba warga pun harus melaksanakan sholat di perkampungan lain yang lokasinya masuk di Kabupaten Kuningan.

"Kami kalau mau sholat jumat itu berangkat sekitar jam 9 dan jam 10 pagi. Sebab perjalan ke masjid di perkampungan itu sangat jauh. Lokasi kampungnya itu Blok Cager berada di Kuningan. Karena kampung kami itu berdekatan dengan perbatasan Kabupaten Kuningan,"ujarnya.

 

Baca Juga: Bupati Majalengka : Sikapi Pernyataan Ketum Megawati Soekarnoputri dengan Hati Bersih dan Jangan Dipolitisasi

Ia pun meminta perhatian dari masyarakat yang peduli agar impiannya memiliki mushola bisa terlaksana dalam waktu dekat ini."Alhamdulilah mudah mudahan melalui video you tube ini bisa menjadi wasilah jalan agar ada warga yang peduli untuk membangun tempat ibadah di kampung kami yang berada di ujung Majalengka ini," tutupnya. ****

 

 

 

Editor: Jejep Falahul Alam

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler