Waspada, Efek Sinar Ultraviolet Gerhana Matahari Hibrida Bisa Sebabkan Mata Rusak Hingga Buta

20 April 2023, 06:55 WIB
ilustrasi gerhana matahari. /Pixabay/Apachewolf. /

KABARCIREBON - Hari ini, Kamis 20 April 2023 siang, gerhana matahari hybrid atau hibrida mewarnai langit Indonesia. Namun, anda jangan ceroboh melihat gerhana matahari langsung ke langit. Jika anda melakukan hal itu, mata anda bisa rusak bahkan mengalami kebutaan.

Yang membuat gerhana matahari hibrida berbahaya jika dilihat mata manusia secara langsung adalah efek dari sinar ultraviolet. Jadi, gerhana matahari hibrida ini ternyata sangat berbahaya.

Efek sinar ultraviolet yang timbul dari gerhana ini bisa merusak mata. Karena, bisa langsung masuk dan merusak jaringan retina, dan dampak fatalnya bisa menimbulkan kebutaan.

Baca Juga: Pemda Kuningan Membuat 2 Surat yang Bertolak Belakang tentang Ketentuan Halal Bihalal

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menghimbau masyarakat tidak melakukan hal berisiko fatal menyusul fenomena gerhana matahari hybrid atau hibrida.

Imbauan Soal Gerhana Matahari Hibrida

1. Jangan langsung menatap ke matahari dengan mata telanjang. Terutama para pemudik lebaran yang mungkin sedang terjebak kemacetan.

Meskipun hanya beberapa detik, langsung dapat menyebabkan kerusakan serius pada mata.

Baca Juga: Hari Ini Gerhana Matahari Hibrida, Begini Bacaan Niat dan Cara Melaksanakan Salat Kusuf

2. Jika nekat menatap matahari secara langsung saat gerhana matahari hybrid, ada beberapa gejala yang mungkin bisa dialami, antaranya :

- Rasa tidak nyaman pada mata saat menatap cahaya terang ketika terjadi gerhana
- Sakit mata
- Mata berair
- Sakit kepala

Gejala Lebih Parah pada Mata

- Pandangan mata kabur atau berbayang
- Menurunnya kemampuan melihat warna dan bentuk
- Muncul bintik hitam di tengah mata
- Kerusakan mata permanen atau kebutaan

Baca Juga: Meski Kuningan Masih Aman tapi Kadinkes Ingatkan Penularan Covid Varian Baru yang Lebih Cepat, Ini Gejalanya

Dari pertimbangan di atas, masyarakat disarankan tidak melihat gerhana matahari gybrid secara langsung.

Jika ingin melihat, bisa menggunakan pelapis yang gelap. Namun akan lebih baik, menonton detik-detik gerhana matahari hybrid lewat siaran televisi.

Kenapa Disebut Gerhana Matahari Hybrid atau Hibrida?

Peneliti di pusat riset antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangeran menjelaskan, dari hasil perhitungan astronomi, pada 20 April atau 29 Ramadhan 1444 H, akan terjadi gerhana matahari hybrid atau hibrida.

Baca Juga: 19 Fakta Ungkap Motif Sopir di Balik Insiden Fortuner Terperosok di Jembatan Rel KA Banyumas - Yogyakarta

"Ini merupakan gabungan dua gerhana, yakni gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin. Ini terjadi dalam satu fenomena yang disebut gerhana matahari hybrid," tutur Andi Pangeran.

Fenomena langka bidang astronomi ini, akan berlangsung mulai pukul 09.28 sampai 12.22 WIB atau selama kurang lebih 3 jam.

Gerhana matahari hybrid yang langka ini memang akan menimbulkan rasa penasaran bagi masyarakat untuk menyaksikan secara langsung.

Baca Juga: Gaya Hidup Mewahnya Sedang Disorot KPK, Kepala Dinkes Lampung Punya Kekayaan Rp 2,7 Miliar, Inilah Rinciannya

Fenomena langka ini terjadi berbarengan dengan puncak arus mudik lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah tahun 2023.

Gerhana matahari hybrid akan berlangsung pada Kamis mulai pukul 08.00 WIB, sampai puncaknya antara pukul 10.00 WIB sampai 12.00 WIB.

Disebut gerhana matahari hybrid atau hibrida, karena fenomena ini memunculkan penampakan gerhana matahari campuran antara gerhana total dan gerhana cincin.

Baca Juga: Terungkap, Ini Lho Penyebab Macet Panjang di Jalan Pemuda Depan UGJ Hingga Perempatan By Pass Kota Cirebon

Campuran atau hybrid (hibrida) inilah keunikan dari gerhana matahari hybrid, dimana gerhana matahari bisa sekaligus terlihat total, tapi juga memunculkan fenomena cincin. ***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler