Bulog Cirebon Tidak Berpihak pada Petani: Semua Petani Tidak Mengetahui Siapa Mitra Bulog yang Bisa Beli Gabah

- 8 Februari 2023, 18:06 WIB
PETANI Saat Menimbang Hasil Panennya di salah satu Penggilingan Beras
PETANI Saat Menimbang Hasil Panennya di salah satu Penggilingan Beras /Foto/Tati/KC/

Hal senada disampaikan Cahya, yang juga memilih menjual gabah kepada bandar yang biasa keliling ke rumahnya. Dia tidak mengetahui kapan rekanan Bulog datang keliling ke kampungnya mencari gabah.

Baca Juga: Beradu Keunggulan di Ajang IIMS 2023, Pabrikan Otomotif Siap Menghadirkan Beberapa Produk Mobil Baru

“Bulog mah jarang datang, yang keliling mah bandar,” ungkapnya

Dede, bandar gabah dan jagung di Kecamatan Maja mengatakan, dia biasa memberikan modal kepada para petani yang membutuhkan biya untuk bibit saat tanam, pupuk ketika waktu pemupukan hingga biaya garap dan perstisida. Para petani datang ke rumahnya tidak melalui perantara.

“Karena sudah ada keterikatan, di saat sudah panen, para petani ini akan menjual gabah atau jagungnya ke kita. Harganya sesuai harga di kampung kami. Malah harga pembelian biasa sedikit lebih tinggi dibanding bandar lain,” ungkapnya.

Baca Juga: Bos Grage Group Dikabarkan Merapat ke Gerindra, Begini Tanggapan Ketua DPC

Pinjaman setiap petani berfariasi, sesuai kebutuhan masing-masing, kecuali bibit dan pupuk atau pestisida mereka mengambil barang.

Iman, pemilik penggilingan gabah di Kelurahan Cicurig mengungkapkan, sudah cukup lama Bulog tidak melakukan kerja sama. Di samping itu, harga penjualan ke Bulog sangat rendah sementara pembelian gabah ke petani jauh lebih tinggi dibanding harga Bulog. Makanya penjualan beras pun lebih menguntungkan dijual ke pasar bebas, ke penjual beras di Bandung.

“Persyaratannya lumayan banyak, harganya rendah,” ungkap Iman

Baca Juga: -PEMILU MAJALENGKA- Inilah Hasil Rincian DAPIL MAJALENGKA di Pemilu 2024, Berdasarkan PKPU Nomor 6 tahun 2023

Halaman:

Editor: Epih Pahlapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah