Bulog Cirebon Tidak Berpihak pada Petani: Semua Petani Tidak Mengetahui Siapa Mitra Bulog yang Bisa Beli Gabah

- 8 Februari 2023, 18:06 WIB
PETANI Saat Menimbang Hasil Panennya di salah satu Penggilingan Beras
PETANI Saat Menimbang Hasil Panennya di salah satu Penggilingan Beras /Foto/Tati/KC/

Dia kini mengaku kesulitan gabah, harga cukup tinggi mencapai Rp 700.000 per kuintal. Karena sulitnya gabah dia mengaku pabriknya sempat berhenti giling karena sulitnya memperoleh gabah. Saat ini dia memulai kembali mencari gabah sendiri keliling ke petani-petani yang sudah mulai panen.

“Sekarang baru dapat 18 kuintal, kapasitas giling per hari dua mesin mencapai 20 ton-an. Jadi ya masih kurang banyak untuk satu hari giling,” ungkap Iman.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Pertanian Iman Firmansyah membenarkan jika para petani lebih memilih menjual gabah kepada tengkulak karena ada ikatan emosional di antara keduanya. Para tengkulak bersedia meminjamkan modal kepada petani di saat petani membutuhkan uang untuk tanam, pupuk, atau garap.

Baca Juga: -PEMILU MAJALENGKA- Bawaslu Tengah Memproses Laporan Dugaan Pelanggaran Perekrutan PPS KPU di Pemilu 2024

Pertimbangan lainnya adalah harga pembelian Bulog seolah tidak berpihak kepada petani karena harga Bulog lebih rendah dibanding harga jual kepada tengkulak.

Saat ini Bulog lebih mengarah ke bisnis bukan menolong para petani.


“Kalau saja Bulog sekarang akan menolong petani sebaiknya lakukan sosialsiasi kepada petani soal serapan gabah, kapan dilakukan, berapa harga pembeliannya. Sosialsiasi bisa dilakukan dengan Bumdes, agar Bumdes yang melakukan penyerapan gabah.” harap Iman.***

 

Halaman:

Editor: Epih Pahlapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah