"Perkiraan jalan yang rusak, awalnya 500 meter lambat laut membengkak menjadi 1.537 meter. Bayangkan, berapa uang pemdes untuk mensubsidi pemkab. Padahal, sawah titisara di Ambulu sudah tidak bisa disewakan karena terkena air rob," katanya, Minggu (12/2/2023).
Sunaji menceritakan, sejak memimpin desa awal 2018, pihak desa mengusulkan adanya perbaikan jalan yang rusak secara menyeluruh.
Namun tak kunjung realisasi dan di tahun berikutnya hingga Musrenbang 2024 tingkat kecamatan yang berlangsung belum lama ini, tak ada slot anggaran untuk perbaikan jalan tersebut.
Baca Juga: Ratusan Kader dari 18 Lembaga Naungan NU Kabupaten Cirebon Dilantik
Padahal, berulang kali bupati datang ke balai desa dan wisata mangrove. Kondisi jalan yang rusak parah, berdampak pada pengunjung di wisata mangrove.
Selain itu, warga yang beraktivitas dan pengunjung yang melewati jalan tersebut harus ekstra hati-hati, karena jalan yang rusak parah.
"Sangat terpaksa, pihak desa memperbaiki jalan tersebut melalui urunan kuwu dan perangkat desa. Padahal, jalan tersebut kewenangan kabupaten," ceritanya.