Baca Juga: Bacalon DPD BMS Agar Segera Lakukan Perbaikan Penuhi Minimal 5000 Dukungan
"Dalam kasus ini, videonya memang benar, tapi informasinya yang salah," jelas Bambang.
Bambang pun menambahkan, Saber Hoaks Kabupaten Cirebon yang diinisiasi oleh Diskominfo Kabupaten Cirebon terus berupaya memberikan pemahaman dan penjelasan kepada masyarakat tentang informasi hoaks. Dalam pelaksanaannya, Saber Hoaks juga menggandeng relawan TIK Kabupaten Cirebon untuk menjadi bagian tim verifikasi informasi dari aduan warga yang masuk.
"Kami menggandeng relawan TIK Kabupaten Cirebon untuk menjadi bagian Tim Saber Hoaks Kabupaten Cirebon, serta unsur masyarakat lainnya," kata Bambang.
Sementara itu, Ketua Relawan TIK Kabupaten Cirebon, Akhmad Rofahan mengatakan, peristiwa-peristiwa besar yang sedang terjadi, berpotensi menjadi korban penyebaran hoaks.
Ia menyebut, banyak hoaks bermunculan biasanya pada saat terjadinya sejumlah peristiwa atau bencana yang terjadi di Jawa Barat beberapa waktu lalu. Penyebaran hoaks ini tentunya sangat meresahkan.
Biasanya, kata Rofahan, motif penyebaran informasi hoaks yang dilakukan oleh masyarakat, yaitu selain dirinya tidak mengetahui informasi itu salah, mereka juga ingin menjadi orang yang paling pertama mengabarkan informasi terbaru.
"Karena ingin jadi yang terdepan mengabarkan, mereka lupa untuk melakukan verifikasi kebenarannya terlebih dahulu," kata Rofahan.
Ia mengingatkan kepada seluruh masyarakat, bahwa penyebaran berita hoaks bisa mendapatkan konsekuensi hukum. Oleh karena itu, dirinya meminta masyarakat untuk tidak cepat menyebarkan informasi yang belum diketahui kebenarannya.