“Tiga hal yang harus diperhatikan dalam aktifitas kemasjidan yakni; bagaimana kita harus menumbuhkan kecintaan terhadap masjid dan masjid sebagai sumber solusi berbagai permasalahan.
Terakhir, tidak kalah penting bahwa setiap anak masjid harus selalu aktif dimana pun berada serta mampu mewanai serta menetapkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan bagi kemaslahatan umat,” tutur H Asep.
Berkaitan dengan hal itu, Ketua DMI Kab. Kuningan, H. Ugin Lugina, pihaknya menyampai terima kasih kepada para pihak yang hadir dalam diskusi pemakmuran masjid dari berbagai perspektif.
Masjid kampus dan sekolah atau madrasah merupakan aset umat Islam yang harus terus disinergikan supaya masing-masing segemen bisa membangun peradaban Islam melalui berbagai aktifitas kemasjidan.
“Masjid selain tempat ibadah, juga menjadi sarana pengembangan sumber daya manusia supaya unggul dan berdaya saing.
Diharapkan masjid kampus dan sekolah ini melahirkan generasi-generasi muslim yang berkualitas.
Sehingga bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi peradaban manusia demi meraih kabahagian serta keselamatan dunia wal akhirat,” pungkas H Ugin. (Emsul/KC) ***