Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Kertajati Ali Imron menyampaikan, ketersediaan pupuk di wilayahnya terus dipantau agar ketika petani membutuhkan pupuk tersedia sesuai kebutuhan. Pihaknya selalu mendatangi setiap penyalur pupuk, agar jangan sampai kuota pupuk tidak ditebus ke distributor, yang akhirnya akan berdampak kepada petani.
Baca Juga: PPP Jabar Optimis Menjadi Suara Terdepan dalam Mewujudkan Perubahan dan Aspirasi Umat di Pemilu 2024
Ia mengaku kelangkaan sempat terjadi, akibat pihak penyalur tidak berusaha menebus pupuk ke distributor dengan alasan tertentu. Setelah itu dia memperingatkan penyalur untuk tidak mengulang kesalahannya.
“Saya terus memantau kondisi pupuk di penyalur, terlebih di saat kebutuhan tinggi yakni musim pemupukan, sekarang Alhamdulillah pupuk selalu aman. Kalaupun kurang itu karena kuota memang dikurangi, terutama untuk yang lahannya bagus hanya diberikan kuota 250 kg untuk urea dan 60 kg npk per hektare. Dengan pupuk sebanyak itu, petani merasa kurang karena biasa menggunakan pupuk berlebih,” tuturnya.
Perbaikan Data
Menurut Ali, saat ini menurut pihaknya tengah melakukan validasi data kepemilikan Kartu Tani. Karena adanya kesalahan identitas, sehingga kartu tidak bisa diakses. Seperti NIK yang salah, tanggal lahir yang salah, atau nama ujung yang salah.
Ia mengatakan, validasi data dilakukan bersama-sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Agar data kependudukan benar-benar valid, sehingga ketika kartu diakses bisa langsung masuk.
Selain itu, perbaikan dilakukan terkait adanya perubahan subsidi pupuk. Karena berdasarkan informasi, ke depan subsidi bukan dilakukan dengan jumlah kuota pupuk, melainkan dengan subsidi uang yang dianggap lebih efektif dan lebih tepat sasaran.