BMKG: Saat Ini Puncak Musim Kemarau, Hujan Diperkirakan Datang di November tapi Sedikit

- 11 September 2023, 22:40 WIB
Forecaster Stasiun BMKG Jatiwangi, Ahmad Faa Iziyn.
Forecaster Stasiun BMKG Jatiwangi, Ahmad Faa Iziyn. /Fanny Kabar Cirebon /
KABARCIREBON - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jatiwangi mengingatkan agar masyarakat waspada dan bersiap untuk menghadapi puncak musim kemarau.
 
Puncak musim kemarau di Wilayah III Cirebon sendiri terjadi dari Agustus hingga September ini. 
 
Prakirawan Cuaca atau Forecaster Stasiun BMKG Jatiwangi, Ahmad Faa Iziyn mengatakan, BMKG Jatiwangi sudah merilis perkiraan musim hujan di wilayah Cirebon dan sekitarnya jatuh pada bulan November 2023. Akan tetapi, menurutnya, tahun ini di Indonesia terdapat fenomena El Nino yang menyebabkan kekeringan dan curah hujan di bawah normal.
 
 
"Jadi perlu diwaspadai El Nino terpantau diprediksi hingga 2024 Februari. Jadi curah hujan di musim hujan di awal nanti cenderung sedikit dan tetap waspada potensi kekeringan dan bencana kebakaran hutan dan lahan," kata Faa Iziyn.
 
Faa Iziyn menambahkan, curah hujan normal berada di atas 300 mm per bulan. Sementara, diprediksi dengan adanya fenomena El Nino curah hujan akan kurang dari angka tersebut. Hal itu dikarenakan adanya atmosfer yang terus berjalan. Menurutnya, setelah bulan Februari, hujan akan normal kembali dan pada umumnya hujan di tahun 2024 di wilayah Cirebon dan sekitarnya normal.
 
"Akumulasi November sampai April. Jadi sifat hujan normal, akan tapi curah hujan lebih sedikit dari tahun sebelumnya di November sampai Febuari. Saat ini puncak kemarau, waspada kebakaran lahan dan hutan biasanya buang puntung rokok dan lainnya," katanya.
 
 
Selain itu, dampak dari El Nino, selain berkurangnya curah hujan, juga adanya kekeringan atau kemarau yang panjang serta ketersediaan air yang berkurang yang diakibatkan curah hujan yang sedikit. Menurut Faa Iziyn, hitungan puncak musim kemarau bisa terpantau dari suhu udara dengan suhu udara rata- rata di atas 34 derajat celsius dalam satu hari.
 
"Puncak musim kemarau bisa dilihat dari suhu udara, bisa terpantau rata - rata 34 derajat celsius dalam satu hari," tuturnya.
 
Faa Iziyn juga menjelaskan mengenai fenomena suhu dingin yang kerap terjadi saat malam hingga dini hari pada musim kemarau ini. Menurut Faa Iziyn, hal itu terjadi karena di saat musim kemarau, kondisi siang hari sampai sore hari awan cenderung cerah, sehingga pada malam hari, konveksi udara panas langsung lari ke atmosfer. Maka dari itu, menurutnya, suhu udara di malam hari terkadang lebih dingin dari biasanya. Faa Iziyn menyebut, suhu udara malam hari berkisar di angka 23-24 derajat celsius. 
 
 
"Bahkan rekor suhu dingin di wilayah Cirebon terjadi pada tahun 2019 lalu dimana suhu udara malam hari mencapai 19 derajat celsius. Biasanya semakin dingin sekarang malam hingga pagi, itu bisa terjadi hingga awal Oktober," imbuhnya.(Fanny)
 

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x