Network
Pengukuhan pengurus yang dilakukan tanggal 22 September, sebenarnya tidak sengaja dengan jumlah pengurus yang seluruhnya adalah 22 orang sehingga hal tersebut mengandung makna tersendiri. Sedangkan ke depannya setelah kegiatan ini, pengurus akan membuat program kerja untuk dilaksanakan setahun dan program kerja tiga tahunan.
Kepala Bidang SMP Disdikbud Kabupaten Kuningan, Abidin menyebutkan, ekspetasi masyarakat terhadap pendidikan sangat besar sehingga bisa memotivasi para kepala sekolah untuk semakin kreatif dan inovatif supaya mampu memberikan kontribusi positif dalam pengembangan pendidikan.
MKKS SMP yang telah dikukuhkan secara legal formal harus bisa menjawantahkan kebijakan pendidikan terutama dalam konsep merdeka belajar sehingga diharapkan terbangun sebuah kebersamaan dan soliditas tanpa perbedaan serta demi kepentingan pendidikan, ego sektoralnya mesti dihilangkan.
Baca Juga: Awas, di Kuningan Mulai Terjadi Dugaan Pencabulan Terhadap Siswi SMP di Mobil Angkot
"MKKS harus bisa membangun jiwa korsa dan jiwa kebersamaan yang lebih baik sehingga berimplikasi terhadap berwibawanya organisasi," ucapnya.
Kepala Disdikbud Kabupaten Kuningan, H. Uca Somantri mengaku bahwa dirinya telah memimpin Disdikbud sejak tanggal 8 Januari 2020 hingga tanggal 22 September 2023 atau sekitar 38 bulan 8 hari. Namun baru bisa beberapa hari lalu menyelenggarakan kegiatan Maulid Nabi Muhammad akibat selama 2,5 tahun terdampak dari pandemi Covid-19.
Kegiatan Maulid Nabi Muhammad itu sendiri merupakan yang pertama kali dan terakhir kalinya karena dirinya telah dirotasi menjadi kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Perlindungan Perempuan dan Anak (DPPKBP3A).
Baca Juga: Syarat Apakah Agar USP Bisa Dilantik Menjadi Direktur PAM Tirta Kamuning Kuningan? Ini Kata Sekda
"Semoga dunia pendidikan ke depannya bisa semakin maju termasuk dengan dukungan peran MKKS SMP karena ketika saya menjabat kepala Disdikbud sekitar 3 tahun tapi 2,5 tahunnya terdampak pandemi Covid-19," tuturnya.
