Sementara itu, Bupati Majalengka H Karna Sobahi mengungkapkan bahwa keinginan mendengar suara langsung dari masyarakat, terutama yang berada di desa-desa dengan akses internet terbatas, menjadi pemicu utama digulirkannya program ini.
Inovasi ini akan terus berjalan sebagai jalur komunikasi yang terbuka dan efektif antara pemerintah dengan rakyatnya, karena terbukti dan teruji memberikan manfaat secara langsung.
"Gagasan program ini merespons aspirasi dan kebutuhan masyarakat dengan Pemkab Majalengka terkait beragam hal, terutama yang darurat dan mendesak. Program ini terintegritas dan tersebar di 330 desa dan kelurahan di 26 kecamatan se-Kabupaten Majalengka,"paparnya.
Keberhasilan program ini, lanjut dia, tak hanya menciptakan inovasi dalam pelayanan publik, akan tetapi menunjukkan keseriusan Pemkab Majalengka dalam mendengarkan dan merespons kebutuhan masyarakat secara langsung.
Apalagi program ini tak hanya berfokus pada layanan darurat semata, tapi melayani saluran bagi masyarakat untuk menyampaikan usul, pesan, aspirasi dan kebutuhan.
"Quick Respon Majalengka Raharja 112 bukan sekadar ide cerdas, namun menjadi solusi konkret bagi tantangan komunikasi dan akses informasi di daerah pedesaan dan desa terpencil,"tutupnya. ***.