Namun disisi lain dia mengatakan bahwa pejabat negara, baik presiden, gubernur, bupati dan walikota adalah pejabat politik yang ditunjuk oleh partai, sehingga ketika duduk wajib membela partainya terlebih dirinya yang juga sebagai ketua partai politik.
Disampaikan Karna, Tahun 2024 adalah tahun politik yang akan penuh dengan dinamika, penuh kompetitif, persaingan, bahkan akan terjadi buka bukaan, dan mungkin terjadi juga fitnah bergentayangan.
Saat ini kita menyaksikan di level nasional, dengan pilpres ini nampak bagaimana orang bebas berbicara, menyerang satu sama lain, mengungkit kekurangan dan kelemahan dari setiap pasangan yang bersaing.
“Saya diingatkan dengan kalimatnya Abraham Lincoln, yang mengatakan dalam era politik segala sesuatu bisa diperbuat, ini kalau kita tidak tahu etika dan estetika, bahkan ia mengatakan kalau saudara ingin tahu kekurangan dan kelebihan diri maka ikut kompetisi politik.” ungkap Karna.
Menurutnya, dalam era persaingan politik semua dicari, diungkit dari segala hal, untuk mencari titik titik lemah dalam menurunkan elektabilitas seseorang, ini terjadi didalam pilkades, pilkada, pilgub dan pilpres.
“Jadi apa yang dikatakan Abraham Lincoln betul adanya.” katanya.(Tati Purwati/Kabar Cirebon)***