Pada pelaksanaan pelipatan kertas suara disampaikan Teguh, pihaknya melibatkan tenaga dari semua daerah pemilihan serta keterwakilan perempuan yang melebihi 30 persenan agar bisa lebih terbuka, selain itu juga melibatkan 40 orang tenaga dari disabilitas daksa.
“Kami ingin disabilitas ini juga dilibatkan, mereka harus diberdayakan, merekapun sama memiliki hak seperti warga lainnya, hanya saja kami tidak melibatkan disabilitas netra karena ini butuh ketelitian untuk melihat gambar serta menyortir kertas kemungkinan cacat atau robek, “ kata Teguh.
Teguh Fajar juga menyebutkan hingga sekarang semua logistik kepentingan pemilu sudah hampir seluruhnya tiba tinggal tersisa sampul yang belum diterima.
“Sampul mungkin dianggap sepele padahal itu sangat penting untuk penyimpanan semua dokumen penyelenggaraan pemilihan,” katanya.
Baca Juga: 85 Surat Suara Ditemukan Rusak di Hari Pertama Sortir dan Lipat Surat Suara
Sementara itu Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi disertai Sekda Majalengka Eman Suherman meninjau pelaksanaan penyortiran dan pelipatan kertas suara di Gedung MCC menyebutkan jumlah kertas suara yang disrtir dan dilipat sebanyak 5.103.270 lembar.
Itu terdiri dari surat suara DPR RI, DPRD Kabupaten/Kota , Provinsi serta surat suara untuk Pilpres.
“Nah tadi saya lihat di sana petugas ada sekitar 500 orang dan pelipatan berjalan dari jam 08.00 sampai jam 16.00 Saya terharu tadi karena pelipat suaranya juga ada dari disabilitas, umurnya di atas 17 sampai dengan 60 tahun. Jadi batas umur lansia dan harga per satu lipatan itu, 265 rupiah.” ungkap Dedi.