Kemenag Gelar Dev-X, Dihadiri Puluhan Ribu Pengunjung

- 17 Januari 2024, 17:07 WIB
Kementerian Agama RI menggelar Devotion Experience (Dev-X).
Kementerian Agama RI menggelar Devotion Experience (Dev-X). /IST /

KABARCIREBON - Kementerian Agama menyambut 2024 dengan cara berbeda. Kementerian bermotto 'Ikhlas Beramal' ini hadir secara transformatif melalui Devotion Experience (Dev-X).

Ajang kali pertama ini berlangsung di JCC Senayan, belum lama ini. Tercatat lebih dari 20 ribu pengunjung hadir dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka menyaksikan beragam perubahan layanan pada fungsi agama dan pendidikan keagamaan di Kemenag.

Dev-X merupakan singkatan dari Devotion dan Experience. Devotion berarti kesetiaan atau bakti, sementara makna dari experience adalah pengalaman. Sesuai namanya, Dev-X berusaha memberikan pengalaman baru bagi publik tentang beragam perubahan Kemenag dalam bakti melayani umat. Perubahan ini dihadirkan secara bersama oleh 11 Satuan Kerja Eselon I Kementerian Agama.

Baca Juga: DPRD Kabupaten Cirebon Soroti Serius Atap Ambruk SMPN 2 Greged

"Alhamdulillah, Dev-X 2024 disambut antusias masyarakat. Lebih 20 ribu pengunjung tercatat hadir memadati arena Dev-X. Mayoritas merupakan anak muda, generasi millenial dan Gen Z. Mereka ikut menyaksikan transformasi Kemenag dalam melayani umat,” kata Ketua Panitia Penyelenggara Dev-X Ahmad Zainul Hamdi.

Dev-X dibuka Menag Yaqut Cholil Qoumas. Gus Men, sapaan akrab Menag, dalam sambutannya menggarisbawahi bahwa ajang ini dikemas dengan nuansa pop culture dan serba digital. Sasarannya anak muda. Mereka adalah calon pemimpin Indonesia Emas 2045. Kemenag ingin memfasilitasi anak-anak muda untuk lebih dekat dengan religi.

Pesan senada disampaikan Wamenag, Saiful Rahmat Dasuki, saat menutup Dev-X 2024.

Baca Juga: Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon Geram, Bakal Panggil Disdik terkait Atap Ambruk SMPN 2 Greged

Ahmad Zainul Hamdi menjelaskan, tiga tahun kepemimpinan Menag Yaqut, banyak perubahan yang dilakukan Kemenag. Kementerian ini tampil lebih muda. Layanan yang dihadirkan serba digital sehingga memudahkan akses publik. Capaian ini banyak mendapatkan apresiasi.

“Beragam transformasi layanan Kemenag dihadirkan dalam Dev-X. Publik menjadi tahu banyak hal yang telah dilakukan Kemenag, tidak hanya soal ritual keagamaan semata,” sebut Ahmad Inung, panggilan akrabnya.

Dev-X, misalnya, menghadirkan motor vespa listrik hasil karya siswa MAN 2 Bandar Lampung. Ada juga robotik yang dirakit siswa madrasah. Pengunjung juga bisa menikmati pengalaman menjelajah candi umat Buddha terbesar di dunia melalui pencitraan virtual Borobudur360. Publik juga bisa belajar praktik baik bisnis yang dikembangkan peserta program Kemandirian Pesantren.

Baca Juga: Anggota DPRD Jabar Lili Eliyah 'Belanja Masalah' di Gegesik Kabupaten Cirebon

Beragam layanan kitab suci berbasis digital juga bisa diakses, baik Al-Qur’an, alkitab, dan kitab suci lainnya. Ada juga demo dan bincang-bincang terkait kitab suci dengan huruf braille atau bahasa isyarat.

Dev-X juga menjadi ajang pelestarian budaya dalam kemasan yang segar. Di sini, ada parade angklung, rampak beduk, hingga karnaval baju adat tradisional oleh anak millenial dan Gen Z. Ada juga senam yoga massal oleh Made Sugata dan Bagus Khrisna.

“Menag juga telah merilis aplikasi Pegon Virtual Keyboard. Selain melestarikan warisan Nusantara, ini juga bisa digunakan sarana komunikasi digital masyarakat Indonesia,” ujar Ahmad Inung.

Baca Juga: Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Tantang Kadisbudpar soal Raperda Riparkab

Sebanyak 78 pasangan difasilitasi pernikahan massal gratis. Ajang ini juga memberi kesempatan kepada puluhan pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) untuk mempromosikan produk usahanya yang sudah bersertifikat halal. Mereka adalah penerima manfaat program sertifikat halal dengan skema self declare (biaya 0 rupiah).

Dev-X juga menjadi saksi atas capaian Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) yang tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Dua capaian tersebut adalah rekor penerbitan sertifikat halal kepada pelaku UMKM terbanyak dalam waktu satu tahun dan rekor konferensi lembaga halal internasional pada Forum H20 dengan peserta dan asal negara terbanyak.

“Pengalaman baru yang kita hadirkan di Dev-X menunjukkan bahwa birokrasi tidak hanya di belakang meja. Layanan bisa dilakukan di mana saja dalam beragam bentuknya. Kita berharap Kemenag bisa menjadi Corporate University untuk memberikan layanan terbaik kepada umat,” sebut Ahmad Inung.

Baca Juga: Gapura Pataraksa Ambruk Lagi, Pegiat Anti Korupsi Bereaksi

Selain pameran layanan, ada sejumlah kegiatan dihelat selama Dev-X, misalnya talkshow seputar zakat dan wakaf, haji, dan sertifikasi halal.(Fanny)

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah