Parah, Harga Beras Makin Mahal Tembus Rp 18.000 Per Kilogram, Bukan Petani yang Untung Tapi Tengkulak

- 6 Februari 2024, 10:59 WIB
Para pekerja tengah mengemas beras di sebuah pabrik penggilingan di Kelurahan Cijadi, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, Senin, 5 Februari 2024.*
Para pekerja tengah mengemas beras di sebuah pabrik penggilingan di Kelurahan Cijadi, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, Senin, 5 Februari 2024.* /Kabar Cirebon/Tati Purwati/

Sedangkan beras medium di pasar telah mencapai Rp 15.000 hingga Rp 16.000 per kg.

Namun demikian stok beras menurut mereka mencukupi. Bahkan menurut Supriadi salah satu grosir beras pada Senin, 5 Februari 2024, akan mendapat kirman sebanyak 5 tonan.

“Naiknya harga beras karena harga gabah terus melonjak kini telah mencapai Rp 950.000 per kg,” katanya.

Tengkulak Untung Besar

Sementara itu, pemuda petani asal Cirebon, Surnita Sandi Wiranata mengungkapkan, sebuah kekeliruan besar jika mengganggap harga beras naik petani untung. Karena menurutnya, yang paling diuntungkan adalah tengkulak.

Baca Juga: Satu Lagi Wisata Glamping Kuningan Menawarkan Keindahan Pesona Alam: Nikmati Sunrise dari Ketinggiannya, Yuk

"Yang untung tetap para tengkulak. Karena, petani menjual gabahnya saat musim panen raya. Dan pembelinya adalah tengkulak yang punya modal. Tengkulak membeli gabah tersebut dengan harga murah saat panen raya,".

"Lalu, tengkulak tersebut menyimpan gabah dan menjualnya kembali di masa musim tanam saat harga gabah mengalami lonjakan tertinggi. Jadi, tengkulak untung besar," tutur Surnita Sandi Wiranata yang juga Caleg Partai Golkar asal Cirebon untuk Provinsi Jawa Barat.(Tati Purwati/Alif Santosa/Kabar Cirebon)***

Halaman:

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah