KABARCIREBON - Pemudik asal Cirebon Timur mengeluh. Jauh-jauh bekerja di Jakarta, dalam perjalanan pulang dengan sepeda motor dihadang jalan rusak.
Kini, ketika harus kembali ke tempat perantauan, mereka juga harus melalui jalan yang sama. "Pulang kampung di kira jalannya mulus, ini sih rusak parah namanya," kata Iman, warga Jatiseeng, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Jumat, 12 April 2024.
Mayoritas pemuda Cirebon Timur bekerja di Jakarta. Kebanyakan bekerja sebagai kuli bangunan, berdagang dan pekerja di berbagai pabrik daerah Karawang.
Baca Juga: Pj Wali Kota Monitoring Tempat Wisata, Imbau Keselamatan Pengunjung Harus Menjadi Prioritas
Mereka prihatin dengan infrastruktur jalan yang rusak. Sebab, aspal jalan di kabupaten lain di Jawa Barat mulus sehingga enak dilalui.
Hal senada juga diungkapkan pemudik asal Babakan yang bekerja di Bandung. "Kenapa ya, kok wilayah Cirebon Timur dari dulu masalahnya jalan rusak,".
"Daerah lain jalannya mulus-mulus. Kok Cirebon jalannya rusak," tutur Intan, pemudik dari Bandung yang memiliki kampung halaman di Desa Leuweunggajah, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Sabtu, 13 April 2024.
Baca Juga: Tahukah Anda, Ini Salah Satu Keunikan Tahun 2024, Hitung Segera Usia Kamu
Pantauan Kabar Cirebon, jalan rusak berada di jalur arteri atau jalur alternatif Babakan-Pabuaran dari arah Gebang dan Cikulak-Pabuaran serta Karangsembung-Karangwareng dari arah Sindanglaut. Kondisinya, rusak parah.
Jalan hancur, rusak dan berlubang cukup dalam dengan lebar sekitar 2 hingga 3 meter. Ketika hujan deras, jalan berlubang itu dipenuhi air seperti kubangan. Jika melintasi jalur itu dalam kondisi hujan deras, maka pengemudi kendaraan bermotor akan terjebak kubangan.