KABARCIREBON - Puluhan warga di Desa Heuleut, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka yang lahannya terkontaminasi tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Heuleut dan lahan yang tidak bisa digarap lantaran limbah cair yang mengalir ke areal pertanian mereka sehingga tanamannya tidak bisa tumbuh dengan baik dan terpaksa menelentarkan.
“Yang terpenting juga adalah konpensasi dari pemerintah, lahan kami tidak digarap bertahun – tahun karena limbah cair sampah mengalir ke sawah. Ini sangat merugikan kami,” ungkap salah seorang warga.
Menurut mereka, warga terakhir mendapatkan konpensasi pada bulan November dan Desember tahun 2023 yang nilainya dianggap tidak sesuai dengan penghasilan sawah jika digarap secara normal seperti sebelum terkena limbah cair sampah.
Warga berharap adanya pengalihan jalur jalan angkutan sampah agar tidak melintasi lagi ruas jalan desa Heulet, atau ada pengaturan jadwal angkutan sampah, karena selama ini angkutan sampah hampir tidak mengenal waktu, bisa sangat pagi bahkan hingga malam hari.
Laju kendaraan juga diatur jangan sampai ugal – ugalan karena jalanan sempit serta banyak anak–anak.
“Ketika siang bau busuk sampah dari angkutan yang melintas sangat menyengat, itu berlangsung terus menerus,” kata Eman.
Angkutan sampah juga diminta tidak terlalu penuh karena sampah kerap berjatuhan di jalan, atau kendaraan ditutup dengan jaring atau terpal sehingga sampah tidak berjatuhan dan bau buruk tidak terlalu menyengat.