Mengenal Upacara Ngalaksa di Majalengka, Tradisi Penghormatan Dewi Padi Saat Panen Raya

- 24 April 2024, 23:31 WIB
Warga Desa Sunia Baru, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka tengah menjalankan ritual “ngalaksa”, sebuah tradisi penghormatan terhadap dewi padi atau dikenal dengan sebutan dewi sri di kawasan Balong Gede yang terdapar mata air yang mampu mengairi sebagian besar areal pesaahan di desa setempat.
Warga Desa Sunia Baru, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka tengah menjalankan ritual “ngalaksa”, sebuah tradisi penghormatan terhadap dewi padi atau dikenal dengan sebutan dewi sri di kawasan Balong Gede yang terdapar mata air yang mampu mengairi sebagian besar areal pesaahan di desa setempat. /Kabar Cirebon/Foto Tati Purwati/

KABARCIREBON - Masyarakat Desa Sunia Baru, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka, Selasa, 23 April 2024 menggelar upacara Ngalaksa, tradisi penghormatan terhadap Dewi Padi atau dikenal dengan sebutan Dewi Sri.

Dewi Padi atau dikenal dengan sebutan Dewi Sri menjadi simbol kemakmuran. Tradisi upacara penghormatan terhadap Dewi Sri kerap dilakukan saat panen raya. Upacara perhomatan kepada Dewi Pada digelar berbeda dan lebih kekinian.

Kepala Desa Sunia Baru Dadan Sukmana kepada Kabar Cirebon, jika jaman dulu ngalaksa atau saat ini disebut juga dengan pareresan adalah upacara sukuran setelah selesai panen.

Baca Juga: NPCI Kabupaten Indramayu Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Pelatihan bagi Para Pelatih Cabor Disabilitas

Biasanya, dulu pada acara ngalaksa ini ada upacara nutu. Yakni mengolah gabah menjadi beras dengan menggunakan lesung atau jubleg (terbuat dari batu).

Setelah menjadi beras dibuat tepung, dan diolah menjadi sebuah makanan laksa, yang biasanya laksa ini tanpa garam ataupun rasa manis.

“Kalau sekarang laksa itu mungkin semacam makanan ringan disebut uler. Makanan tersebut nantinya dibagikan kepada yang hadir pada upacara ngalaksa,” ungkap Dadan.

Baca Juga: 21 Kilogram Sabu dari Jaringan Internasional Dimusnahkan di Banten, Ini Tempat Transaksi Mereka

Selain itu, pada acara ngalaksa ada ritual memandikan benda pusaka yang ada di Desa Sunia Baru , dimandikannya di Balong Gede. Balong Gede ini merupakan sumber mata air yang dimikili Desa Sunia Baru.

“Balong Gede ini bisa mengairi sebagian besar areal sawah yang ada hingga wilayah perbatasan desa, air ini juga dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari - hari warga sekitar," ungkap Dadan.

Ketika jaman semakin berkembang, dan kesenian juga semakin berkembang, menurut Dadan, acara ngalaksa ini tidak lagi sekadar membuat makanan laksa dan memandikan atau mencuci benda pusaka. Namun juga digelar aneka kesenian yang bisa menghibur rakyat senagai sukuran setelah panen padi.

Baca Juga: Penjualan Mobil Seusai Lebaran Melandai, Ini Taktik Honda untuk Menarik Konsumen Baru di Wilayah Pantura

“Malah ngalaksa yang dilaksanakan pada tahun ini ada banyak kegiatan hiburan. Di antaranya pertandingan bola voli, bakti sosial, ngagogo ikan, hiburan Wayang Golek Giri Harja 3 dengan dalang Dadan Sunandar. Semua biaya kegiatan berasal dari gotong royong semua masyarakat,” ungkap Kepala Desa.

Angguh, warga setempat mengatakan, di acara ngalaksa, masyarakat yang datang ke Balong Gede membawa aneka makanan dan tumpeng untuk dinikmati bersama masyarakat. “Masyarakat menikmati makanan yang dibawa,” katanya.

Sekertaris Daerah (Sekda) Majalengka, Eman Suherman yang menghadiri acara ngalaksa di Desa Sunia Baru mengapresiasi warga desa. Tradisi yang baik harus terus dilestarikan sebagai khasanah budaya daerah.

Baca Juga: Kunjungi Warga Lahir Tanpa Anus, Wabup Ayu: Kita Jamin Kesehatan dan Pendidikannya

“Kegiatan yang sudah berlangsung secara turun temurun ini diharapkan bisa menambah kearifan lokal dan harus terus dilestarikan," ungkap Eman.

Menurut Eman, acara ngalaksa ini diharapkan menjadi momentum yang dapat mempersatukan masyarakat, serta menumbuhkan rasa gotong royong dan kebersamaan khususnya bagi warga Desa Sunia Baru.

Selain itu, diharapkan acara ini bisa menjadi daya tarik wisata budaya yang lebih luas, sehingga akan berdampak positif pada perekonomian dan promosi pariwisata di Kabupaten Majalengka.(Tati Purwati/Kabar Cirebon)***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah