Manfaatkan Momen Imlek 2023, Perajin Klotokan Cirebon Raup Untung Puluhan Juta Rupiah

- 20 Januari 2023, 16:19 WIB
Salah satu Community Officer BTPN Syariah saat menunjukkan mainan barongsai yang dibuat perajin klotokan Desa Tegalan, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Mainan barongsai laku keras di pasaran pada Imlek 2023.*.
Salah satu Community Officer BTPN Syariah saat menunjukkan mainan barongsai yang dibuat perajin klotokan Desa Tegalan, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Mainan barongsai laku keras di pasaran pada Imlek 2023.*. /Muhammad Alif Santosa/Kabar Cirebon/

KABARCIREBON - Imlek tahun 2023 jatuh pada hari Minggu, 22 Januari. Momen tersebut tidak dilewatkan para perajin klotokan asal Desa Tegalan, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon.

Sejak awal tahun 2023, para perajin klotokan membuat mainan miniatur barongsai. Dalam sehari mereka memproduksi 10 kodi mainan miniatur barongsai berbahan karet sandal Desa Kebarepan, Kecamatan Plumbon. Termasuk juga topeng barongsai.

Pangsa pasarnya tidak hanya Cirebon, bahkan tembus ke Madura, Solo hingga Sumatera. Makin hari, permintaan main banyak. Para perajin klotokan mengalami banjir oder dari berbagai daerah.

Baca Juga: Lirik Yasir Lana dan Artinya

"Alhamdulillah, laku keras. Dari awal Januari 2023 hingga kini, kami terus memproduksi. Sehari, kami memproduksi 10 kodi," kata Jurkaeni (46 tahun), ibu rumah tangga yang juga perajin klotokan Desa Tegalan, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon.
.
Soal keuntungan, Jurkaeni mengaku dalam sehari mendapatkan Rp 500 ribu ber sih. Jika order makin banyak, ia pun menggenjot jumlah produksi dari 10 kodi menjadi 20 kodi.

"Untungnya lumayan sekitar Rp 500 ribu per hari. Kalau order makin banyak, ya kita tambah jumlah produksi," tuturnya, Jumat, 20 Januari 2023.

Baca Juga: Tiga Manfaat Ayat Kursi Bagi yang Mangamalkan

Selain Cirebon, saat ini, permintaan minitur barongsai dan topeng barongsai datang dari Solo, Madura, Sumetera. Jika permintaan makin banyak ia akan menambah jumlah produksi menjadi 20 kodi.

Tentu, keuntungan yang diraih pun semakin besar. Dalam satu bulan bisa mencapai Rp 10 juta sampai Rp 20 juta.

"Mudah-mudahan order terus meningkat," kata Jurkaeni yang menjadi nasabah inspiratif BPTPN Syariah.

Baca Juga: Jalan Aruji Kartawinata Disterilkan dari Parkir : Herdiana : Jika Ada yang Membandel akan Ditindak

Biasanya, perajin hanya membuat mainan klotokan berbahan kaleng dan kayu. Jika didorong akan menghasilkan bunyi klotok-klotok.

Miniatur barongsai dijual seharga Rp 10 ribu. Miniatur barongsai yang disertai lampu seharga Rp 25 ribu. Namun harga itu makin murah jika dibeli satu kodi atau 20 biji.

Dalam mengembangkan usahanya, Jurkaeni mendapat kemudahan mengakses pembiayaan dari BPTN Syariah. Ia menjadi nasabah BPTN Syariah sejak 2010.

Baca Juga: Korban Tenggelam di Sungai Sindupraja Majalengka Akhirnya Ditemukan dalam Kondisi Tewas

Lalu, ia mengikuti program perempuan prasejahtera produktif di Cirebon. Ia membuat kelompok UMKM dengan anggota awal 10 orang. Dan ia mendapatkan modal pembiayaan awal Rp 1,5 juta.

Seiring berjalannya waktu, ia dan anggotanya semakin berkembang dengan usaha klotokan yang digeluti. Jurkani kini terpilih sebagai nasabah inspiratif.

Jumlah anggotanya di tahun 2023 menjadi 30 orang. Fasilitas pembiayaan Jurkaeni makin besar. Tahun 2023 ini, ia mendapatkan modal pembiayaan sebesar Rp 20 juta.

Baca Juga: Bekas Kampus SMA Kosgoro Dikelola Pemda untuk SDN 17 karena Kelegowoan Pihak Yayasan

Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin kepada wartawan di Cirebon menuturkan, BTPN Syariah membuka akses sebesar-besarnya kepada perempuan prasejahtera produktif di Indonesia.

"Hingga akhir Desember tahun 2022, pembiayaaan yang sudah tersalurkan kurang lebih Rp 260 miliar kepada lebih 73 ribu perempuan keluarga prasejahtera produktif di Cirebon yang dilayani dan tumbuh bersama kami," kata Ainul Yaqin didampingi Kepala Pembiayaan BTPN Syariah area Cirebon dan Kuningan, Vina Fristianti.

Selain Ibu Jurkaeni, nasabah inspiratif lainnya di Cirebon yakni Ibu Tuti, perajin rotan.

Baca Juga: Gagal Bayar Harus Diselesaikan Sesuai Janji, Jarwo : Acep - Ridho Sudah Tahu Konsekwensinya

"Selama kami menekuni bisnis ini, kami terinspirasi kisah Ibu Tuti dengan usaha kerajinan rotan, lalu Ibu Jurkaeni. Ketekunan dan kegigihan mereka berdua menjadikan usahanya naik kelas,"

"Sehingga, mereka patut menjadi nasabah inspiratif di mana mereka telah berhasil membangun perilaku unggul yaitu berani berusaha,disiplin, kerja keras, dan saling bantu (BDKS) untuk dirinya dan komunitasnya," tambahnya.(Alif Santosa/Kabar Cirebon)

Editor: Muhammad Alif Santosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah