Pajak Dinaikan Pemkab Cirebon hingga 40%, PHRI Keberatan-Bisnis Hiburan Terancam Gulung Tikar (Bangkrut)!

- 18 Januari 2024, 20:19 WIB
ILUSTRASI Pajak Hiburan
ILUSTRASI Pajak Hiburan /pixaby/pixaby.com

Sementara itu, sejumlah pengelola hiburan di Kabupaten Cirebon menyatkan, dengan penetapan tersebut dianggap akan mengancam usaha hiburan di tengah semakin menurunnya jumlah pengunjung.

"Kalau kita tanya ke semua pelaku usaha hiburan jawabannya pasti sama berat. Seperti di Jakarta, sekalas Inul dan Hotman Faris saja semua sudah dengar informasinya untuk mempertahankan usaha hiburan mereka sulitnya minta ampun,"

"Apalagi kalau di daerah, dengan penetapan pajak 40% - 75% diberlakukan secara bertahap bagi pelaku usaha hiburan manapun tentunya tidak akan tahan," tukas General Manager Puri Pesona Cirebon, Sudrajat kepada "KC" Rabu, 17 Januari 2024 malam.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Kedai Pecel yang Lezat di Kabupaten Kediri, Silakan Coba Pecel Mbah Darmo dan Pecel Bu Kamsini

Jajat sapaannya mengatakan, paska Covid 19 berlangsung hingga saat ini usaha hiburan di wilayah Cirebon masih merasa berat untuk mendatangkan pengunjung.

Kini pengunjung yang datang ke pusat hiburan rata-ratanya menurun antara 50 - 70% dari sebelum masa pandemi tahun lalu.

"Dengan keadaan paska pandemi, ditambah dengan naik turunnya harga BBM, selain menjelang Pemilu 2024 kita kesulitan untuk bisa mendatangkan pengunjung, dan bisa dilihat dengan kondisi hujan seperti sekarang tamu-tamu yang datangnya pun sudah tidak ada," paparnya.

Baca Juga: Relawan Prabowo-Gibran Berencana Gelar Kampanye di GGM. Bawaslu Majalengka : Itu Tempat yang Dilarang

Karena itu, pihaknya berharap kepada pemerintah mengkaji ulang kebijakan penetapan pajak 40% -75% tersebut. Selain itu, pihaknya juga meminta kepada pemerintah tidak menyamartakan penetapan pajak daerah dengan Kota-kota besar lainnya di Indonsia.

"Kalau di Jakarta itu kan merupakan kota besar yang dari pengunjungnya berasal dari berbagai unsur kalangan. Namun, yang konsumtif hiburan di daerah, seperti Crebon ini sudah kelihatan dari kalangan menengah kebawah," papar Jajat.(Iwan/Epih/KC).***

Halaman:

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x