KABAR CIREBON - Sudah banyak dijelaskan bagaimana banyaknya manfaat yang diperoleh setelah menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan.
Tapi banyak juga yang menyia-nyiakan datangnya Bulan Ramadhan, sehingga dilewatkan begitu saja. Jangankan pahala yang didapat tapi justru menambah dosa.
Padahal Allah SWT sudah memastikan, setiap amalan ibadah di Bulan Ramadhan, pahalanya dilipatgandakan. Tak heran beberapa umat Muslim berlomba-lomba dalam bersedekah, mengkhatamkan Alquran, hingga meningkatkan silaturahmi.
Keistimewaan ibadah puasa pun ditegaskanm dalam firman Allah SWT: “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya."
Saking istimewanya ibadah puasa, disebutkan, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.
Berikut tujuh manfaat ibadah puasa Bulan Ramadhan yang disampaikan dalam berbagai riwayat Nabi Muhammad SAW:
1. Meningkatkan Ketakwaan
Manfaat pertama puasa tercantum dalam ayat perintah mengerjakan ibadah tersebut. Dalam Alquran Surah Al Baqarah 183, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, yang artinya :
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
2. Menghapus Dosa
Puasa adalah tindakan seseorang untuk menahan diri dari segala sesuatu yang berkaitan dengan syahwat.
Puasa ditujukan untuk memurnikan diri. Terkait hal ini, diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. bersabda, yang artinya : "Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya pada masa lalu akan diampuni"(HR. Bukhari)
3. Mengendalikan Syahwat
Puasa Ramadhan membuat seseorang tidak makan dan minum sejak fajar terbit hingga matahari terbenam selama 29 atau 30 hari. Dalam keadaan lapar, syahwat akan lebih mudah dikendalikan.
Selain itu, puasa dapat menjadi tempat perenungan bagi seorang Muslim bahwa lebih banyak orang yang tidak beruntung daripada dirinya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. bersabda, yang artinya :
"Wahai pemuda, siapa yang mampu menikah, maka menikahlah, karena sungguh hal tersebut lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih dapat menjaga kemaluan, dan barangsiapa yang tidak mampu (menikah) maka hendaklah ia berpuasa, karena (puasa menjadi) pengendali baginya."(HR. Bukhari)
4. Memperbanyak Sedekah
Puasa Ramadan adalah kesempatan bagi seorang Muslim untuk beramal lebih banyak. Ini adalah bagian mencontoh perbuatan Nabi Muhammad SAW.
Diriwayatkan Ibnu Abbas, Nabi Muhammad SAW adalah orang yang paling dermawan, apalagi pada bulan Ramadan. Karena sesungguhnya orang berpuasa ketika dia merasakan lapar, dia mengingat rasa lapar itu.
Hal itulah yang memberikan dorongan kepadanya untuk memberi makan pada orang yang lapar. Dalam hal ini, puasa melatih dirinya sendiri untuk menjadi lebih perasa sehingga selalu berusaha untuk meningkatkan amalannya.
5. Menyempurnakan Ketaatan
Semestinya dengan berpuasa Ramadhan, menyucikan diri dari semua syahwat selama sebulan penuh, seorang Muslim akan tiba ke bulan Syawal sebagai sosok baru, yang lebih dekat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan yang lebih peduli kepada sesama.
Abu Hurairah meriwayatkan, Nabi Muhammad bersabda, yang artinya :
"Jika bulan Ramadhan datang, maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu."(HR. Muslim 1079)
6. Meningkatkan Rasa Syukur
Ketika berpuasa, manusia menjadi tahu nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala kepadanya berupa terpenuhinya rasa haus dan lapar. Karena itu mereka bersyukur. Sebab, kenikmatan tidak diketahui kadar/nilainya tanpa melalui hilangnya rasa nikmat itu (terlebih dahulu)
Baca Juga: Golkar dan PPP Majalengka Jalin Silaturahmi di Bulan Suci. Isyarat Kuat Koalisi?
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Surah Al-Baqarah 185, yang artimya : "... Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya (bilangan hari berpuasa Ramadhan) dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur"(QS. Al Baqarah 185).
7. Mencegah Diri dari Perbuatan Maksiat
Diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa puasa yang artinya merupakan perisai. Ketika seorang Muslim berpuasa, ia tidak boleh mengeluarkan perkataan kasar atau meninggikan suara ketika marah. Jika ada seseorang yang menghinanya, sebaiknya ia berkata, aku sedang berpuasa. (HR. Muslim)
Secara tidak langsung, orang yang berpuasa akan membentengi dirinya sendiri dari perbuatan buruk yang mengurangi pahala puasa. Semakin banyak ia berpuasa, semestinya semakin berkurang pula potensi kesalahan yang diperbuatnya.***