Sesar Lembang Ungkap Keberadaan Gunung Sunda Purba Masa Lalu, Letusannya Bikin Merinding

7 Januari 2024, 23:32 WIB
Ilustrasi Gunung Sunda Purba.* /Kabar Cirebon/Screenshot Youtube Shorts Channel Ubar Outdoor/

KABARCIREBON - Menelisik asal muasal Sesar Lembang akan membawa kita pada keberadaan Gunung Sunda Purba di masa lalu. Terungkap, Gunung Sunda merupakan gunung berapi purba yang terletak di wilayah Bandung, Jawa Barat. Dan letusannya sangat dahyat, bikin merinding.

Diduga kuat, akibat letusan Gunung Sunda yang begitu dahyat, terbentuk Patahan Lembang atau Sesar Lembang. Terbentuknya, diprediksi bersamaan dengan terbentuknya Danau Bandung Purba sekitar 105.000 tahun yang lalu.

Gunung Sunda saat itu diperkirakan memiliki tinggi sekitar 4.000 mdpl. Karena letusannya yang sangat dahyat, 2/3 bagian gunung runtuh dan ambruk di utara gunung. Sehingga, terbentuklah Sesar Lembang atau Patahan Lembang. Sedangkan di selatan gunung membentuk cekungan Bandung dan kaldera yang sangat besar.

Baca Juga: Marak APK Dipaku di Pohon, Menuai Sorotan Kalangan Pecinta Lingkungan Majalengka

Seorang warga sedang menikmati keindahan alam dari Tebing Keraton di Kampung Ciharegem Puncak, Desa Ciburial, Kabupaten Bandung. Tebing keraton merupakan salah satu kawasan yang berada di atas Sesar Lembang. Sumber Foto: Maiysaroh

Apa itu kaldera? Kaldera adalah cekungan bundar atau lonjong atau oval yang besar di sekitar puncak gunung berapi. Kawah dan kaldera memang hampir sama. Tetapi yang membedakannya adalah ukuran. Kaldera lebih besar dari kawah, setidaknya minimal memiliki diameter lebih dari 1 kilometer.

Kaldera terbentuk di daerah puncak gunung berapi. Jika di pinggir lingkaran tidak patah, di tengahnya sering kali menjadi daerah yang indah dan sering kali dijadikan obyek wisata.

Kaldera terbentuk karena letusan gunung berapi, yang membuat runtuhnya gunung berapi dan kombinasi keduanya. Kaldera dikelilingi oleh tebing yang tinggi atau terisi dengan air sehingga menjadi danau.

Baca Juga: Hujan Deras di Majalengka Robohkan Sejumlah Pepohonan

Gunung Sunda Purba pernah meletus dengan letusan yang sangat dahsyat pada zaman prasejarah. Meletusnya Gunung Sunda Purba mengakibatkan terbentuknya Kaldera Sunda.

Gunung Sunda Purba dulu dikenal dengan nama Gunung Chuda. Dalam Bahasa Sangsekerta berarti putih. Dinamai Gunung Chuda, konon puncak dari gunung selalu tertutup es atau salju. Gunung Chuda bahkan bisa dilihat dari dataran Sumatera.

Lalu kenapa Gunung Chuda disebut Gunung Sunda? Itu terjadi akibat pelafalan penduduk lokal. Maka, kata Chuda pun bergeser menjadi Sunda. Chuda sendiri memiliki arti putih. Karena itulah, penduduk Sunda identik dengan warganya yang memiliki kulit cenderung putih.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Apotek yang Siap Melayani Warga Kabupaten Indramayu, Coba Kunjungi Apotek Mitra dan Apotek Afiat

Gunung Sunda adalah gunung berapi yang terbentuk sebagai hasil dari penunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia. Penunjaman sendiri merupakan proses bergeraknya suatu lempeng tektonik ke bawah lempeng lain.

Gunung Sunda menjadi induk dari sejumlah gunung berapi di Jawa Barat. Gunung Sunda lahir dari letusan gunung berapi sebelumnya. Gunung Jayagiri atau Pra Sunda sekitar 500.000 hingga 560.000 tahun yang lalu setelah mengalami masa dormansi selama 290.000 tahun yang membentuk kaldera Pra-Sunda. Dari kaldera tersebut, 300.000 tahun kemudian Gunung Sunda lahir.

Dormansi merupakan suatu keadaan berhenti tumbuh yang dialami organisme hidup sebagai tanggapan atas suatu keadaan yang tidak mendukung pertumbuhan normal. Dengan demikian, dormansi merupakan suatu reaksi atas keadaan fisik atau lingkungan tertentu. Pemicu dormansi dapat bersifat mekanis, keadaan fisik lingkungan atau kimiawi.

Baca Juga: Dalam Debat Ketiga, Anies Baswedan Langsung Serang Prabowo Memiliki Lebih dari 340 Hektare Tanah di Indonesia

Sekitar 105.000 tahun yang lalu terjadi letusan-letusan yang meruntuhkan badan Gunung Sunda sehingga pembentukan kaldera dimulai. Bahkan, lontaran material yang dikeluarkan Gunung Sunda saat erupsi mencapai 66 kilometer kubik hingga menutupi kawasan dengan radius 200 kilometer persegi.

Sebagian material diterbangkan oleh angin ke seluruh dunia. Sehingga, total material yang dikeluarkan mencapai 110 kilometer kubik. Material Gunung Sunda disemburkan hingga sejauh Citarum di selatan Rajamandala.

Di beberapa tempat, rata-rata ketebalan mencapi 40 meter. Endapan aliran piroklastik Sunda memiliki ketebalan 4 meter-180 meter. Banyak material yang dikeluarkan telah mengosongkan dapur magma, mengakibatkan sebagian besar dari tubuh Gunung Sunda runtuh hingga membentuk kaldera seluas 6,5 x 7,5 kilometer yang disebut Danau Bandung Purba.

Baca Juga: Yudi Nugraha Lengser, Jabatan Ketua BKC Kuningan Diserahkan ke Ketua PGRI

Dari Kaldera Gunung Sunda itu kemudian lahir Gunung Tangkuban Perahu Tua yang diperkirakan meletus antara 90.000 sampai 10.000 tahun yang lalu.

Erupsi dari Gunung Tangkuban Perahu bersamaan dengan terjadinya Patahan Lembang atau Sesar Lembang. Kejadian itu diprediksi terjadi sekitar 11.000 tahun yang lalu.***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler