Mengenal Gunung Sunda yang Letusannya Membentuk Sesar Lembang dan Danau Purba Bandung

8 Januari 2024, 18:33 WIB
Daerah kawasan Sesar Lembang* /Rika Widiastuti/Seputarlampung.com

KABARCIREBON - Gunung Sunda merupakan gunung berapi purba yang terletak di wilayah Bandung, Jawa Barat di masa pra sejarah. Letusan Gunung Sunda disebut penyebab terjadinya Sesar Lembang atau Patahan Lembang dan Danau Bandung Purba sekitar 105.000 tahun yang lalu.

Gunung Sunda saat itu diperkirakan memiliki tinggi sekitar 4.000 mdpl. Karena letusannya yang sangat dahyat, 2/3 bagian gunung runtuh dan ambruk di utara gunung. Sehingga, terbentuklah Sesar Lembang atau Patahan Lembang. Sedangkan di selatan gunung membentuk cekungan Bandung dan kaldera yang sangat besar.

Ilustrasi Gunung Sunda Purba.*

Apa itu kaldera? Kaldera adalah cekungan bundar atau lonjong atau oval yang besar di sekitar puncak gunung berapi. Kawah dan kaldera memang hampir sama. Tetapi yang membedakannya adalah ukuran. Kaldera lebih besar dari kawah, setidaknya minimal memiliki diameter lebih dari 1 kilometer.

Baca Juga: Bukan Sesar Lembang, BMKG Ungkap Penyebab Gempa Bumi di Sumedang, Ini Rekomendasi Untuk Bangunan Rumah Warga

Kaldera terbentuk di daerah puncak gunung berapi. Jika di pinggir lingkaran tidak patah, di tengahnya sering kali menjadi daerah yang indah dan sering kali dijadikan obyek wisata.

Kaldera terbentuk karena letusan gunung berapi, yang membuat runtuhnya gunung berapi dan kombinasi keduanya. Kaldera dikelilingi oleh tebing yang tinggi atau terisi dengan air sehingga menjadi danau.

Gunung Sunda Purba pernah meletus dengan letusan yang sangat dahsyat pada zaman prasejarah. Meletusnya Gunung Sunda Purba mengakibatkan terbentuknya Kaldera Sunda.

Baca Juga: Sabulangbentor: Mundur Tina Kalungguhan Kudu Diceungceurikan

Gunung Sunda Purba dulu dikenal dengan nama Gunung Chuda. Dalam Bahasa Sangsekerta berarti putih. Dinamai Gunung Chuda, konon puncak dari gunung selalu tertutup es atau salju. Gunung Chuda bahkan bisa dilihat dari dataran Sumatera.

Lalu kenapa Gunung Chuda disebut Gunung Sunda? Itu terjadi akibat pelafalan penduduk lokal. Maka, kata Chuda pun bergeser menjadi Sunda. Chuda sendiri memiliki arti putih. Karena itulah, penduduk Sunda identik dengan warganya yang memiliki kulit cenderung putih.

Gunung Sunda adalah gunung berapi yang terbentuk sebagai hasil dari penunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia. Penunjaman sendiri merupakan proses bergeraknya suatu lempeng tektonik ke bawah lempeng lain.

Baca Juga: Masa Angkutan Nataru, Daop 3 Cirebon Berangkatkan 120.802 Penumpang

Gunung Sunda menjadi induk dari sejumlah gunung berapi di Jawa Barat. Gunung Sunda lahir dari letusan gunung berapi sebelumnya. Gunung Jayagiri atau Pra Sunda sekitar 500.000 hingga 560.000 tahun yang lalu setelah mengalami masa dormansi selama 290.000 tahun yang membentuk kaldera Pra-Sunda. Dari kaldera tersebut, 300.000 tahun kemudian Gunung Sunda lahir.

Dormansi merupakan suatu keadaan berhenti tumbuh yang dialami organisme hidup sebagai tanggapan atas suatu keadaan yang tidak mendukung pertumbuhan normal. Dengan demikian, dormansi merupakan suatu reaksi atas keadaan fisik atau lingkungan tertentu. Pemicu dormansi dapat bersifat mekanis, keadaan fisik lingkungan atau kimiawi.

Sekitar 105.000 tahun yang lalu terjadi letusan-letusan yang meruntuhkan badan Gunung Sunda sehingga pembentukan kaldera dimulai. Bahkan, lontaran material yang dikeluarkan Gunung Sunda saat erupsi mencapai 66 kilometer kubik hingga menutupi kawasan dengan radius 200 kilometer persegi.

Baca Juga: 4 Ribu Jemaah Banjiri Haul Kiai Engkat dan Manakib Syekh Abdul Qodir , di Ponpes Al Ma'rifah Gempol Cirebon

Sebagian material diterbangkan oleh angin ke seluruh dunia. Sehingga, total material yang dikeluarkan mencapai 110 kilometer kubik. Material Gunung Sunda disemburkan hingga sejauh Citarum di selatan Rajamandala.

Di beberapa tempat, rata-rata ketebalan mencapi 40 meter. Endapan aliran piroklastik Sunda memiliki ketebalan 4 meter-180 meter. Banyak material yang dikeluarkan telah mengosongkan dapur magma, mengakibatkan sebagian besar dari tubuh Gunung Sunda runtuh hingga membentuk kaldera seluas 6,5 x 7,5 kilometer yang disebut Danau Bandung Purba.

Dari Kaldera Gunung Sunda itu kemudian lahir Gunung Tangkuban Perahu Tua yang diperkirakan meletus antara 90.000 sampai 10.000 tahun yang lalu.

Baca Juga: Tim Reaksi Cepat Kabupaten Majalengka Sisir Jalan Berlubang, Ini Besaran Anggaran yang Disiapkan

Erupsi dari Gunung Tangkuban Perahu bersamaan dengan terjadinya Patahan Lembang atau Sesar Lembang.***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler