Mengenal Mustopa NR, Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat, Ini Penuturan Sang Istri

- 4 Mei 2023, 16:14 WIB
Inilah biodata Mustopa NR pelaku penembakan di Kantor MUI Pusat, Selasa 2 Mei 2023
Inilah biodata Mustopa NR pelaku penembakan di Kantor MUI Pusat, Selasa 2 Mei 2023 /

KABARCIREBON - Mengenal siapa sosok Mustopa NR, pelaku penembakan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Menteng, Jakarta Pusat. Pria tua berusia 64 tahun itu, ternyata seorang petani di Lampung.

Sepak terjang Mustopa NR diungkap sang istri Rosmala Dewi. Ia tak menyangka, jika kepergian suaminya ke Jakarta berujung pada kematian. Pasangan suami istri ini tinggal di sebuah rumah sederhana ukuran sekitar 6X9 meter atau seluas 54 meter2 Desa Sukajaya, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawahan, Lampung.

Pekerjaan sehari-harinya bertani. Mustopa NR merupakan petani kakao, juga penjual minyak eceran. Pada Senin, 1 Mei 2023 malam, Mustopa NR pamit minta izin dan doa dari Rosmala Dewi ke Jakarta untuk berkunjung ke Kantor MUI Pusat.

Baca Juga: Politik Indramayu, Lucky Hakim tak Lagi Jadi Wabup, Gerinda Cabut Dukungan Hak Angket, Golkar Jalan Terus

Tujuannya ke Jakarta untuk mendapatkan pengakuan dari MUI sebagai wakil nabi. Mustopa meninggalkan rumah di Lampung dengan menggunakan mobil travel menuju Jakarta dengan tujuan ke Kantor MUI Pusat.

Soal wakil nabi, dijelaskan Rosmala Dewi kepada polisi, berawal dari bisikan gaib. Itu dialami Mustopa NR sebelum menikah. Rosmala Dewi dan Mustopa NR sendiri menikah pada tahun 1984. Mustopa NR mendapat bisikkan gaib jika dirinya adalah wakil nabi.

Setelah menikah, Mustopa NR makin terdorong untuk menegaskan jika dirinya wakil nabi. Bahkan, Mustopa NR mengundang tetangga kumpul di rumahnya mengumumkan diri kepada masyarakat sebagai wakil nabi. Kejadian itu berlangsung pada tahun 1999.

Baca Juga: May Day 2023 Dijadikan Momen Tepat Bagi BPJS Ketenagakerjaan untuk Berpartisipasi Melindungi Tenaga Kerja

"Tahun 1999 dia mengumpulkan orang ke rumahnya dan mengatakan bahwa dia adalah wakil nabi. Namun orang-orang tidak percaya bahwa dia wakil nabi," tutur Kapolres Pesawahan, AKBP Pratomo Widodo usai meminta keterangan Rosmala Dewi dikutip Kabar Cirebon dari Kantor Berita Antara, Kamis, 4 Mei 2023.

Apakah Mustopa NR terlibat jaringan teroris? Sang istri Rosmala Dewi menyatakan tidak pernah ada tamu dari luar. Dalam keseharian, Mustopa NR bekerja sebagai petani kakao, juga menjual minyak eceran.

Kemudian, pada tahun 2016, Mustopa NR memberikan diri ke DPRD Lampung untuk meminta pengakuan bahwa dirinya sebagai wakil nabi. Dan tidak direspon, hingga akhirnya ia memberanikan diri berangkat ke Jakarta menuju MUI Pusat untuk meminta pengakuan sebagai wakil nabi.

Baca Juga: DPRD Kabupaten Cirebon Dorong Eksekutif Tangani Banjir yang Kerap Rendam Sawah Petani

Insiden penembakan kantor MUI Pusat di Menteng, Jakarta Pusat terjadi pada Selasa, 2 Mei 2023. Pelakunya adalah Mustopa NR. Ia mengeluarkan senjata air soft gun. Setelah memberondong tembakan, pelaku kabur dan jatuh pingsan yang tak lama meninggal dunia.

Yang unik, pelaku meninggal dunia bukan karena dianiaya atau ditembak oleh petugas. Namun, dari hasil penggeledahan di tas Mustopa NR ditemukan obat-obatan. Diduga kuat, obat tersebut adalah obat asma.

Baca Juga: Pengunjung Objek Wisata di Indramayu Diminta Tetap Terapkan Prokes

Penjelasan MUI

Polda Metro Jaya sampaikan motif pelaku penembakan di Kantor MUI Pusat./Instagram @flashzone
Polda Metro Jaya sampaikan motif pelaku penembakan di Kantor MUI Pusat./Instagram @flashzone

Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI, KH Cholil Nafis mengungkapkan kronologis penembakan kantor MUI Pusat yang terjadi pada Senin, 2 Mei 2023. Bunyi suara tembakan terdengar kencang pukul 11.00 WIB. Saat itu, pengurus MUI tengah rapat di lantas 4.

"Jam 11 kami rapat di lantai 4, muncul bunyi tembakan di lantai bawah. Kami langsung minta sekretariat cek apa yang terjadi di bawah, ternyata penembakkan." kata KH Cholil Nafis dikutip Kabar Cirebon dari laman MUI (Majelis Ulama Indonesia).

Dijelaskan, pelaku yang teridentifikasi bernama Mustofa NR menembak ke arah pintu belakang parkir sehingga menyebabkan pintu kaca pecah. "Bunyinya terdengar sangat kencang," jelasnya.

Baca Juga: Meski Puncak Panen Raya, Harga Gabah di Kabupaten Indramayu dan Cirebon Masih Tetap Tinggi

Dalam insiden penembakan itu, tidak ada korban jiwa. Hanya saja, tiga orang mengalami luka-luka. "Resepsionis luka di punggung sebelah kanan, staf kena pecahan kaca di tangan kiri dan sekuriti terluka di bagian perut," tambahnya.

Polisi Geledah Rumah Mustopa NR

Anggota polisi memasang garis polisi di tempat kejadian perkara (TKP) dugaan penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta, Selasa (2/5/2023). /ANTARA FOTO/ Asprilla Dwi Adha/tom
Anggota polisi memasang garis polisi di tempat kejadian perkara (TKP) dugaan penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta, Selasa (2/5/2023). /ANTARA FOTO/ Asprilla Dwi Adha/tom

Pihak kepolisian sendiri sudah menggeledah rumah Mustofa NR di Desa Sukajaya, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawahan, Lampung, Rabu 3 Mei 2023 dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Dari hasil penggeledahan itu, tim dari Polres Metro Jakarta Pusat dan Polda Metro Jaya dibantu polres setempat mengamankan sejumlah dokumen, ponsel dan obat-obatan. Rumah Mustofa NR berukuran 6x9 meter warna putih pudar itu pun sudah dipasang garis polisi.

Baca Juga: Pagelaran Tari Topeng di Goa Sunyaragi, Kota Cirebon Siap Jadi Destinasi Wisata Utama di Jawa Barat

Keliru Pahami Agama

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas PMJ News

Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas saat ditemui wartawan di Kampus UIN Sunan Ampel Surabaya menyayangkan aksi penembakan di kantor MUI yang terjadi pada Selasa 2 Mei 2023.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menilai perbuatan pelaku lebih pada aksi individu yang salah belajar agama atau keliru memahami agamanya.

Kendati demikian, Yaqut Cholil Qoumas beharap pihak kepolisian mengusut tuntas motif pelaku. Apala yang melatar belakangi pelaku hingga nekat melakukan aksi penembakan di kantor MUI. Hal itu penting diungkap meski pelakunya sudah meninggal dunia. "Polisi harus ungkap lantar belakang peritiwa tersebut," tuturnya.

Baca Juga: 30 Perusahaan Buka Loker di Job Fair Kuningan Tahun 2023

Majelis Ulama Indonesia menunjukan surat yang keenam dari pelaku Mustofa NR. Pelaku ingin ditemukan dengan Ketua MUI dan mengaku mewakili Nabi. Pelaku ingin mengajak MUI mempersatukan umat. Jika MUI menolak sama artinya menolak Nabi yang ingin mempersatukan umatnya.

Sementara itu, beredar isi surat lain yang ditulis Mustofa NR di media sosial sebelum penembakan kantor MUI dilakukan oleh dirinya. Berikut isi surat Mustofa NR.

Surat Mustopa NR

Salah satu surat Mustopa NR pelaku penembakan di Kantor MUI Pusat yang beredar luas di media sosial.
Salah satu surat Mustopa NR pelaku penembakan di Kantor MUI Pusat yang beredar luas di media sosial.

Kepada Bapak Pimpinan Kapolda Metro Jaya yang terhormat, setelah saya membawa PISAU ke kantor Bapak, tetap saya tidak mendapatkan hak saya yaitu keadilan, juga Bapak tidak mempertemukan saya dengan ketua MUI REPUBLIK INDONESIA. Saya mohon kepada Bapak selaku penegak hukum supaya saya dipenjarakan seumur hidup/Tembak Mati kalau tidak Bapak lakukan.

Baca Juga: Pasangan Pengantin di Kuningan Peroleh Layanan PADUKA dari Disdukcapil Kuningan

SAYA BERSUMPAH atas nama ALLAH dan RASUL, saya akan cari senjata api, saya akan tembak penguasa/pejabat di negeri ini terutama orang-orang MUI tanpa memberitahu terlebih dahulu/izin untuk kedua kalinya kepada Penegak Hukum/Kepolisian karena saya sudah lelah berjuang untuk mendapatkan hak saya yaitu keadilan.

25 Juli 2022
Hormat Saya

Mustofa NR

Ingin Dapat Pengakuan Wakil Nabi

Direktur Reskrimun Polda Metro Jaya, Kombes Hengky Haryadi menegatakan dugaan sementara motif penembakan kantor MUI karena pelaku ingin mendapat pengakuan sebagai wakil nabi.

Baca Juga: Indramayu Dilanda Kabut Tak Biasa, Terjadi Pukul 20.00 WIB Hingga Tengah Malam

"Motif sementara bahwa yang bersangkutan ingin mendapat pengakuan sebagai wakil nabi. Sebab, dalam surat yang pelaku tulis, salah satunya menjelaskan hadis di akhir zaman ada 73 golongan dalam Islam dan hanya satu golongan yang diakui, dan itu adalah saya (Mustofa) sebagai wakil Tuhan," ujarnya.***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x