Intip Dibalik Cerita Cemilan Tradisonal "Kue Gapit" Khas Cirebon, Merupakan Buah Tangan Pak Muhaimin

1 September 2023, 19:28 WIB
TIM PPL IAIN Cirebon saat mengunjungi kediaman Muhaemin, seorang usaha Kue Gapit di Cirebon /Foto/Tim PPL IAIN Cirebon/

KABARCIREBON - Mengintip dibalik cerita cemilan tradisonal khas Cirebon memang tak akan kenal habis. Pastinya semua orang pun suka makan-makanan ringan atau cemilan, terkadang cemilan bisa dimakan sembali nonton Televisi (TV), mengisi waktu luang dan lainnya.

Ada salah satu cemilan tradisional yang bisa anda coba yaitu kue gapit.

Cemilan ini merupakan salah satu cemilan tradisional khas dari Cirebon. Kue gapit tersebut terbuat dari tepung tapioca dan beberapa bumbu yang menjadi bahan dasar utama.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Pempek yang Terkenal di Kota Depok, Silakan Cicipi Pempek Mimiqu dan Pempek Proklamasi

Kue gapit berbentuk mirip kue simping. Namun, jika simping memiliki diameter lebih lebar dengan ketebalan yang sangat tipis, dan kue gapit memiiki diameter lebih kecil dan tebal.

Untuk nama kue gapit sendiri konon diambil dari cara pembuatannya, dimana adonan kue digapit dua lempeng besi di atas tungku pembakaran.

Alhasil, adonan menjadi pipih, dan kue pun menjadi renyah ketika sudah matang.

Kalian bisa coba kue gapit Pak Muhaimin. Muhaimin atau yang biasa dipanggil Iming ini tinggal di Desa Kalitengah, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar).

Muhaimin sudah menjalani usaha kue gapit ini selama 20 tahun, dimulai dari sekitar tahun 2003 hingga sekarang.

Muhaimin sebelum memproduksi kue gapit sendiri, Ia juga bekerja di tempat orang lain, namun karena usia dan kondisi fisiknya sudah tidak memungkinkan sehingga Muhaimin dan istrinya memulai prouksi kue gapit sendiri.

Akan tetapi, Muhaimin sudah 3 tahun di tinggal istrinya sehingga Muhaimin pun sekarang melanjutkan usahanya hanya seorang diri. Produksi kue gapit Ia tekuni di rumahnya sendiri.

“Saya memproduksi kue gapit setiap harinya sebanyak 20 bungkus dengan kisaran harga perbungkus RP20.000 dan untuk modal awalnya sendiri RP 200.000. Pemasaran kue gapit saya pasok ke warung-warung dan warga sekitar.

Dalam proses pembuatan kue gapit saya mulai dari pukul 06.30 WIB hingga selesai” ujar Iming ditemui di kediamannya pada Kamis, 31 Agustus 2023.

Yang membedakan kue gapit buatannya dengan yang lain karena bentuknya yang lebih lebar.

Kue gapitnya biasanya disajikan dengan sambal kacang yang membuat cita rasa kue gapit menjadi lebih nikmat.(Aditia,Maya,Mutoharoh/Job/KC).***

Dapatkan informasi terbaru dan populer Kabar Cirebon di Google News.

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: IAIN Cirebon

Tags

Terkini

Terpopuler