KABARCIREBON - Majalengka bagian selatan masuk zona merah bencana hidrometeorologi. Pemerintah Kabupaten Majalengka pun memberlakukan status siaga bencana.
Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta kewaspadaan masyarakat akan ancaman bencana hidrometeorologi. Karena, longsor, banjir hingga angin kencang diprediksi akan menerjang sebagian wilayah Majalengka.
Status siaga bencana hidrometeorologi ditetapkan sejak awal tahun 2024 hingga seminggu kedepan. Menurutnya, zona merah yang wajib diwaspadai itu berada di wilayah selatan Majalengka.
"Kami mendapat imbauan akan terjadi curah hujan yang cukup tinggi, dan kalau tidak diantisipasi bisa menimbulkan beberapa bahaya dari mulai pohon tumbang, termasuk longsor dan angin kencang," jelas Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi.
Meski Majalengka masuk zona bahaya hidrometeorologi, Dedi menegaskan pihaknya tidak akan menutup tempat wisata selama penerapan status siaga hidrometeorologi.
"Sampai saat ini tidak ada penutupan area wisata ataupun empat camping, hanya peringatan tolong waspada dengan kegiatan yang akan berdampak bahaya hidrometeorologi," ungkapnya.
Angin Kencang, Pohon Tumbang
Sementara itu, hujan deras disertai angin kencang merobohkan pohon-pohon di ruas Jalan Majalengka – Kadipaten, Minggu, 7 Januari 2024. Akibatnya, arus lalulintas antara Majalengka – Kadipaten dan sebaliknya terganggu.
Tidak ada korban jiwa pada musibah tersebut, kebetulan pohon tumbang di saat hujan deras dan kendaraan tidak terlalu banyak yang melintas.
Pohon tumbang di antaranya terjadi di Blok Kamus, Desa Linjulang, Kecamatan Kadipaten. Beruntung di titik ini hanya pohon yang tumbang tidak terlalu besar, sehingga langsung ditangani warga setempat dan tidak terlalu berdampak terhadap terganggunya arus lalulintas kendaraan.
Baca Juga: Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Terbaru 2024 untuk Daerah Karawang Ditempatkan di 6 Lokasi
Kemacetan jalan hanya berlangsung beberapa menit. Karena, warga segera memangkas pohon dan mengangkatnya ke pinggir jalan.
Pohon tumbang berukuran besar berdiameter kurang lebih 40 cm terjadi di Desa Jatipamor, Kecamatan Panyingkiran tepatnya sebelah Utara Lapang Bola terjadi sekira pukul 15.30 WIB. Kejadian pohon tumbang saat hujan deras disertai angin kencang.
Forescater BMKG Jatiwangi Dian Anggraeni menyebutkan, pada Januari dan Februari masuk puncak musim penghujan, sehingga perlu diwaspadai bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir, banjir bandang, angin kencang, dan petir.
Baca Juga: Sesar Lembang Ungkap Keberadaan Gunung Sunda Purba Masa Lalu, Letusannya Bikin Merinding
Di saat hujan deras hindari berada di bawah pohon terutama pohon – pohon yang sudah mulai keropos atau rentan tumbang.(Tati Purwati/Kabar Cirebon)***