Penghuni Gedung DPRD Kabupaten Cirebon Dibekali Cara Gunakan Apar

- 13 Desember 2022, 13:18 WIB

KABARCIREBON- Gedung-gedung SKPD yang ada di Pemkab Cirebon mayoritas sudah tersedia alat pemafam kebakaran (Apar). Namun, tak banyak penghuninya yang paham cara menggunakan Apar tersebut, sehingga Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelematan setempat menganggap perlu untuk menyosialisasikan cara penggunaannya.

Seperti simulasi penggunaan Apar ketika terjadi kebakaran di halaman Gedung DPRD Kabupaten Cirebon, Senin (12/12/2022). Para penghuni gedung legislatif ini diberikan pemahaman dan praktek langsung penggunaan Apar tersebut.

Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Cirebon, Engku Nursyamsu mengatakan, awal mula kedatangan pihaknya ke DPRD untuk melakukan pemeriksaan Apar yang tersedia di gedung wakil rakyat. Kemudian, dilanjut ke simulasi penggunaan Apar.

"Tidak semua pegawai di sini (DPRD, red) bisa menggunakan apar, sehingga kita memberikan pelatihan simulasi pemadam kebakaran. Karena beradaan apar yang sudah terpasang di beberapa titik gedung DPRD bisa digunakan ketika terjadi sesuatu," kata Engku.

Ia melanjutkan, sistem proteksi kebakaran di setiap SKPD sudah terpasang, hanya saja memang tidak semuanya ada. Sesuai dengan Perda, sistem proteksi kebakaran harus dipasang berdasarkan luas gedung.

"Luas gedung bangunan SKPD itu kan berbeda-beda. Ada yang 1000 meter persegi, ada pula yang dibawah 800 meter persegi. Ini perlu di data juga ke depannya," kata Engku.

Menurutnya, perlu diketahui, pengecekan Apar dilakukan barangkali ada yang tidak aktif, atau masa expired sudah habis yang nanti harus diganti atau direvil isinya. "Kita melakukan pengecekan Apar rutin itu paling tidak setahun sekali," ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris DPRD Kabupaten Cirebon, Ikin Asikin menyampaikan, gedung DPRD ini sangat luas dan besar. Sudah sepatutnya, mendapat perhatian dan sosialisasi sekaligus praktik penggunaan Apar dari Dinas Damkar dan Penyelematan setempat.

"Sosialisasi dan praktik penanganan kebakaran setidaknya memberikan edukasi kepada pegawai di sekretariat DPRD," ungkapnya.

Ia menjelaskan, bahaya kebakaran itu baik yang disengaja maupun tidak. Ia pun berharap tidak ada kebakaran di Kabupaten Cirebon yang disengaja. Tapi, paling sering adalah dugaan konsleting listrik. Setidaknya, kedepan dibutuhkan ada sistem pendeteksi dini sebelum bahaya kebakaran merajalela.

"Walaupun kita di sini dekat dengan pos jaga Damkar, tapi kita juga tetap waspada," ungkapnya.

Ia melanjutkan, Apar yang ada di sekretariat DPRD Kabupaten Cirebon semuanya aktif. “Saya harapa sih, kedepan ada hydrant. Sebab, di DPRD sendiri belum ada hydrant,” kata Ikin.(Ismail/KC)

Editor: Ismail Marzuki


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah