KABARCIREBON - Linda, usia lima tahun, anak dari Idah (50 tahun) dan Ardi (55 tahun), warga Blok Senin, RT 18/05, Kelurahan Cigasong, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka kondisinya terbaring lemas di rumahnya dengan berat badan hanya 4 kg.
Ditemui di rumahnya, Minggu (5/3/2023), dia tengah terbaring di atas bantal beralas tikar. Menurut keterangan ayahnya, Ardi, dia terbiasa ditinggal sendiri di rumah karena Ardi sendiri harus bekerja mencari nafkah sedangkan ibunya tinggal di Desa Leuwikidang bersama keluarganya.
Setelah perceraiannya, begitu sang anak lahir, dengan alasan ibunya mengalami gangguan kejiwaan.
Baca Juga: Fatwa PCNU: Kawin Kiai Tidak Sah, Kawin Kontrak juga Haram
Walaupun di usianya yang sudah lima tahunan, kondisi Linda belum mampu berbicara, apalagi beraktivitas seperti anak seusianya. Untuk menggerakkan badan saja dia tampak kesulitan.
Gerakannya hanya merespon ketika diberikan makanan atau minuman dengan membuka mulutnya. Ketika rasa haus laparnyanya hilang dia langsung menutup mulut.
Namun saat didudukan, dia sudah bisa diduk hanya badanya tak mampu bergerak ke mana-mana, termasuk menggerakkan tangan atau kaki.
Menurut keterangan tetangganya Yono serta Ketua RT setempat Nana S, anak tersebut semula tinggal bersama nenek sambungnya Uhati di Kelurahan Simpeureum, Kecamatan Cigasong. Dia dirawat sejak lahir karena tidak memungkinkan tinggal bersama ibu atau ayahnya.
Belakangan, tepatnya sejak sebulan yang lalu anak tersebut diserahkan Uhati dengan alasan dirinya harus merawat anaknya yang paling besar di Cigasong karena sakit.
Yono ataupun Ketua RT menyebutkan semula mereka tidak mengetahui kalau Ardi kini mengasuh anaknya yang masih balita, karena tidak pernah bercerita perihal anak yang kini ada di rumahnya dengan alasan malu. Ardi pun setiap hari bekerja berangkat pagi dan kadang pulang sore meninggalkan anaknya sendirian di rumah.
Nana dan istrinya pun tidak pernah merasa curiga jika tiap pagi Ardi membeli gula cakar, walaupun itu tidak biasa dilakukannya, yang belakangan diketahui untuk anaknya sebagai pengganti susu.
“Jadi kemarin, baru kami ketahui, dia (Ardi) ini kan sering saya ajak untuk bekerja serabutan. Kemarin Sabtu (4/3/2023) kami bekerja hingga kurang lebih pukul 19.00 WIB karena saya tidak tahu di rumahnya ada anak kecil, begitu selesai pekerjaan dia langsung bergegas pulang,” ungkap Yono.
Setelah ditanya, menurut Yono, Ardi baru terbuka bahwa anaknya yang selama ini dirawat oleh Uhati kini berada di rumahnya.
“Saya kaget semalam langsung datang ke rumah Ardi, begitu melihat anaknya aduh rasanya tidak tega,” ungkap Yono yang mengaku begitu melihat kondisi Linda langsung mengabari ketua RT setempat yang rumahnya masih bertetangga hanya terhalang kebun.
Ardi mengatakan, semua dia tidak ingin masyarakat mengatahui kondisi anaknya dengan alasan malu. Makanya selama ini dia menyembuyikan keberaaannya dari tetangga.
Dia pun selama ini terus bekerja seperti biasa dengan meninggalkan anaknya sendiri di rumah atau terkadang diasuh oleh anak pertamanya dari istri pertama. Linda sendiri lahir dari pernikahannya yang kedua kali, namun begitu melahirkan anaknya diambil kemudian diasuh ibu sambungnya.
Baca Juga: Kena PHK, Ini Hak Karyawan dari Perusahaan, Besarnya dan Cara Klaim Uang JKP BPJS Ketenagakerjaan
Melihat kondisi demikian, Yono dan ketua RT memberikan perhatian kepada balita tersebut, membelikan makanan tambahan serta susu untuk anak agar jangan sampai gizinya semakin buruk. “Saya dikabari adik saya Nono tadi malam,” ungkap Nana dan sitrinya.
Nana pun segera menelusuri riwayat kesehatan Linda kepada posyandu dan Kelurahan Simpeureum, yang ternyata Linda memiliki penyakit sejak lahir ditambah kondisi tubuh yang kekurangan gizi, sehingga memperburuk kondisi tubuh.
“Hasil penelusuran, dia setiap saat ditimbang di posyandu, oleh petugas biasa diberikan makanan tambahan, Ardi pun memiliki BPJS. Namun untuk bantuan lainnya seperti BPNT, BLT dan PKH dia tidak dapat. Saya sudah mengusulkan sejak lama namun tak kunjung terealisasi,” ungkap Nana.(Tati/KC).***