Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon Dorong Anggaran Pemeliharaan Jalan Ditambah Rp 10 Miliar di APBD Perubahan

- 11 Juli 2023, 14:36 WIB
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon, Anton Maulana.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon, Anton Maulana. /IST /

KABARCIREBON - Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon, Anton Maulana meminta agar eksekutif jangan pasrah menunggu anggaran 2024 untuk perbaikan jalan. Harusnya, diprioritaskan mulai dari tahun sekarang. Di antaranya melalui anggaran murni dan perubahan 2023.

Menurut Anton, kaitan persoalan jalan, dalam hal pekerjaan fisik anggaran 2023 berupa perbaikan jalan harus segera dilakukan. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Cirebon, lanjut dia, harusnya mengajukan lelang proyek jalan sejak awal dan SPK-nya disegerakan. 

"Kedua karena jalan ini menjadi skala prioritas harusnya di anggaran perubahan tahun sekarang sudah menjadi skala prioritas pula," kata Anton.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Bakso yang Mantul di Kota Mataram, Silakan Coba Bakso Banteng dan Bakso Kopenyus

Minimalnya, kata dia, untuk anggaran pemeliharaan jalan di perubahan tahun ini ditambah menjadi Rp 10 miliar.

"Jangan pasrah menunggu nanti anggaran 2024. Harus diawali dari perubahan tahun sekarang," kata Anton.

Ia mengaku, untuk mengurangi jalan-jalan rusak, Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon sudah berupaya tidak hanya mendorong dianggarkan dari APBD saja. Tetapi dari pemerintah provinsi, pusat hingga CSR perusahaan-perusahaan di daerah ini yang diarahkan untuk perbaikan jalan.

Baca Juga: Yuddy Chrisnandi: Isu Usulkan Munaslub untuk Batalkan Dukungan Pencapresan Airlangga Hartarto Tidak Benar

Bahkan, dari upaya pihaknya itu, tahun lalu baik dari anggaran Pemprov Jabar maupun APBN berupa DAK untuk jalan di daerahnya mendapatkan kegiatan di beberapa titik. 

"Dan insya Allah tahun sekarang juga ada. Baik dari anggaran provinsi maupun DAK. Mudah-mudahan sudah dalam proses. Jadi harus dimulai dari sekarang, bukan pasrah nunggu angaran tahun depan ya," kata Anton.

Adapun untuk anggaran dari CSR perusahaan, kata Politisi Partai Golkar ini, Komisi III melalui kunjungan-kunjungan kerjanya ke perusahaan-perusahaan sudah meminta dan mengarahkan agar CSR-nya diperuntukan dan diprioritaskan untuk perbaikan jalan. Salah satu contoh di daerah timur sudah ada realisasinya. 

Baca Juga: Respon Persoalan di Desa Dawuan, Jurusan PMI IAIN Cirebon Gelar Pengabdian Masyarakat

"Karena melalui kunjungan ke perusahaan-perusahaan, kita meminta agar CSR itu diprioritaskan untuk perbaikan jalan. Mudah-mudahan itu terus berlanjut," ungkapnya.

Upaya yang dilakukan Komisi III hingga ke perusahaan-perusahaan tersebut, dikarenakan lemah atau minimnya anggaran pemeliharaan jalan di tahun ini. Yakni hanya Rp 2,3 miliar. 

"Makanya di anggaran perubahan harus ditambah minimalnya Rp 10 miliar," kata Anton.

Baca Juga: Komisi I DPRD Kabupaten Cirebon Nilai Tidak Ada Urgensi Cabut Perbup Tahapan Pilwu

Masalah jalan ini, lanjut dia, menjadi persoalan bersama, karena jalan menjadi kebutuhan atau pelayanan dasar bagi masyarakat. Ia pun menilai, kenapa masyarakat resah dengan kondisi jalan yang semkin parah. Karena di anggaran murni 2023 untuk perbaikan jalan lambat digelar. 

Harusnya, kata dia, diajukannya lelang untuk kegiatan jalan dari awal tahun, paling tidak di bulan Februari 2023 lalu. Bahkan, sejak awal tahun pun pihaknya sudah mendorong DPUTR untuk melakukan hal itu. Namun masih saja lambat.

"Kita sudah minta star lelang untuk jalan itu masuk di Februari. Jadi Komisi III menilai dengan adanya keterlambatan dari DPUTR untuk mengajukan lelang, menjadikan gejolak masyarakat soal jalan semakin tinggi," katanya.

Baca Juga: Situs Gunung Padang Dibuat Manusia, Bukti Hebatnya Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Sebab, jika proses lelang dari awal, dan di bulan April sudah digelar, minimalnya mengurangi kondisi jalan yang rusak, hingga gejolak masyarakat.(Ismail)

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x