Ditanya Soal Pilgub Jabar, Begini Tanggapan Dedi Mulyadi

- 30 Juli 2023, 15:47 WIB
Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi /Fanny Kabar Cirebon /

KABARCIREBON - Pilkada serentak di sejumlah daerah di Indonesia akan digelar tahun depan, tepatnya usai perhelatan Pilpres dan Pileg yang akan digelar pada Februari 2024.

Provinsi Jawa Barat termasuk wilayah yang akan melakukan pemilihan pada 2024 mendatang. Ridwan Kamil yang merupakan gubernur Jawa Barat saat ini digadang-gadang akan maju kembali di Pilgub Jabar, meskipun namanya juga kerap disebut sebagai sosok Cawapres dari Partai Golkar.

Nama lainnya yang juga turut disebut akan maju di Pilgub Jabar adalah Dedi Mulyadi. Mantan Bupati Purwakarta dua periode ini diketahui telah loncat partai dari Partai Golkar ke Gerindra.

Baca Juga: Mahfuz Sidik: Berusia Ke-654, Cirebon Butuh Perubahan Mendasar

Ditemui di Cirebon, Dedi Mulyadi mengungkapkan, saat ini dirinya sudah mendaftarkan diri sebagai Bacaleg DPR RI dari Partai Gerindra.

Menurutnya, antara Pileg dan Pilgub jelas sangat berbeda. Jika dalam Pileg siapapun bisa ikut dan sifatnya sangat spekulatif, maka di Pilgub itu seorang Cagub harus memiliki ukuran.

"Lihat saja nanti ukurannya seperti apa, misalnya saya punya keterpilihan yang tinggi atau tidak ya kita lihat nanti," ujarnya.

Baca Juga: Teguh Pastikan Kader Golkar Tetap Tegak Lurus dan Loyal ke Airlangga Hartarto

Dedi menambahkan, saat ini pihaknya fokus pada Pilpres untuk memenangkan Prabowo Subianto sebagai Presiden.

"Hari ini isunya Pilpres, Pilpres dulu deh, Cagub mah nanti," tuturnya.

Sementara itu, meski dirinya sudah mendaftarkan diri sebagai Bacaleg di Partai Gerindra, saat ini pemberhentian dari Partai Golkar belum keluar.

Baca Juga: Harlah Ke-25, PKB Indramayu Santuni Anak Yatim

"Berpindahnya saya dari Golkar ke Gerindra punya implikasi keanggotaan saya di DPR RI, walau sampai hari ini pemberhentian itu belum keluar. Kita nunggu saja, dari sisi personaliti saya sudah daftar Bacaleg di Gerindra dari Dapil Karawang, Purwakarta dan Subang," tuturnya.

Menurutnya, dirinya sudah memiliki hubungan yang emosional dengan Prabowo sejak lama.

"Dari dulu sejak SMA saya rajin baca buku dan suka bikin analisis politik bahwa Indonesia punya kemajuan jika Presidennya Habibie dan Panglima TNI nya Prabowo, tetapi kita tahu bahwa resistensinya sangat tinggi, karena tiap pemimpin besar punya tantangan dari negara lain yang tidak berkepentingan sehingga kita masuk ke fase berat, Prabowo akhirnya terdegradasi dari kepemimpinan militernya, tetapi orang yang punya kualifikasi itu tidak pernah hilang, sara lihat periodesasi ini saya harus memberikan kontribusi secara langsung untuk pemenangan Prabowo," ungkapnya.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Bakso yang Ngetop di Kabupaten Bangkalan, Bakso Woles dan Bakso Semox Memang Mantul

Dedi juga mengatakan, di Purwakarta yang dipimpinnya selama dua periode, Prabowo selalu menang.

"Saat ini saya dukung beliau untuk jadi Presiden. Begitu saya mundur dari Partai Golkar, bagaimana saya terus bekerja dengan berkeliling minimal di Jabar, dan bisa dilihat di medsos saya terus memberikan pernyataan yang dulu orang jarang ungkapkan, mudah-mudahan itu memberikan warna bahwa ada orang ikhlas, tidak pendendam, hanya satu kekurangannya yaitu tidak pernah menyampaikan kekurangannya kepada publik sehingga saya salah satunya yang menyampaikan ke publik tentang kebaikan beliau dan mudah-mudahan berimplikasi positif," ujarnya.(Fanny)

 

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah