Hingga di tahun yang sama, ibu-ibu ini kembali ditawari persyaratan lain oleh Ismal, yakni membuat grup musik “Mother Bank”, yang dipenuhi mereka.
Sekarang grup musik ini sudah mampu menghasilkan 10 judul lagu, dengan 6 lagu di antaranya sudah menjalani rekaman lengkap dengan video klifnya. Yakni lagu berjudul Menanam, Jalan-jalan, Wakare, Pabrik, Bubaran Sunrise dan Jor Bae.
“Kalau Pabrik menggambarkan pekerja pabrik genteng, karena di kami kan banyak pekerja pabrik genteng,” kata Biyanti.
Perabotan rumah
Semula menurut Nia, pengiring musik dari lagu yang mereka ciptakan hanya tepukan tangan menyesuaikan nada lagu, kemudian genteng yang dipukul-pukul.
Tapi lambat laun akhirnya menggunakan perabotan rumah tangga dari tanah liat yang juga tercetus dari JaF. Seperti kendi, gambyong, pot bunga dan lain-lain.
Baca Juga: SMAN 5 Cirebon, Resmi Melaunching Jabar Masagi Bertema Budaya Cirebon
“Sekarang lebih bagus pentas, uangnya lumayan gede. Kalau soal utang sekarang juga masih pada punya utang. Tapi bedanya kalau dulu bisa ke tiga tempat yang harus dibayar tiap hari dan mingguan, sekarang hanya ke satu lembaga saja,” tuturnya.
Penggagas Mother Bank Ismal Muntaha menyampaikan, grup musik ini lahir di situasi pandemi. Kini Mother Bank sudah beberapa kali pentas disejumlah kota, di antaranya Yogyakarta, Jakarta, Magelang dan Bandung.
“Pada September akan kembali tampil di Jakarta, dalam acara Pesta Pora, Gambir Expo dengan membawakan sejumlah lagu yang diciptakan ibu-ibu tersebut,” katanya. (Tati/KC).***
Dapatkan informasi terbaru dan populer Kabar Cirebon di Google News.