KABARCIREBON - Sejumlah petani di sebagian wilayah di Majalengka sudah mulai menggarap lahan dan melakukan persemaian padi untuk mengejar harga jual gabah yang tinggi. Terutama, di areal sawah bekas tanaman bawang yang pengairannya bisa dilakukan dengan pompa air dengan cara menyedot dari Sungai Cimanuk.
Petani di Blok Leuweungbata, Desa Pakubeureum dan Desa Kertawinangun, Kecamatan Kertajati misalnya, ada banyak petani yang akan memulai tanam (sunda:tandur). Para petani ini mempercepat musim tanam untuk mengejar harga jual yang mahal.
Satiman dan Sadili mengaku sudah melakukan persemaian sejak delapan hari lalu, dan menggarap lahan bekas tanaman bawang merah. Saat ini kondisi lahan sudah matang tinggal menunggu persemaian besar.
“Kebetulan lahan bekas bawang merah sebagian masih ada airnya. Lahan langsung diratakan airnya nyedot dari Cimanuk menggunakan mesin melanjutkan sewa bekas bawang juga,” ungkap Satiman.
Dia mengatakan mempercepat mengolahan lahan walaupun curah hujan belum ada, dia ingin panen bisa lebih awal dengan begitu harga gabah belum turun karena masih masuk musim peceklik, kalaupun harga turun tidak terlalu rendah.
Hal yang sama dilakukan para petani di Desa Kertawinangun, bahkan sebagian petani di wilayah ini sudah mulai tanam terutama yang areal sawahnya menggunakan pengairan teknis. Begitu selesai panen bawang merah lahan langsung diolah dan ditanami.
“Pengairan sebagian dari Irigasi Bendung Kamun, yang dekat dengan irigasi bisa langsung digarap yang jauh dari irigasi berusaha memompa air,” kata Dika.