KABARCIREBON - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Kabupaten Majalengka mulai melakukan pelipatan kertas suara untuk pemilu legislatif dan Pemilu presiden di Gedung Majalengka Creatif Center (MCC) dengan melibatkan 500 orang tenaga pelipat.
Para pekerja penyortir dan pelipat kertas suara cukup antusian karena pekerjaan tersebut adalah pekerjaan lima tahunan dengan upah kerja yang lumayan tinggi. Tak heran jika diminati banyak orang.
Para pekerja masing - masing memabawa botol kecil untuk merapikan lipatan kerta agar tidak terbuka kembali.
Baca Juga: Dua Narapidana Teroris di Lapas Kelas IIB Majalengka Ikrar Setia kepada NKRI
Diawal pengerjaan terdapat 8 kertas suara untuk DPRRI yang rusak robek.
Menurut keterangan Ketua KPUD Majalengka Teguh Fajar Putra Utama, penyortiran dan pelipatan kertas suara melibatkan banyak orang dengan harapan bisa segera selesai.
Namun dia membatasi usia mulai usia 17 tahun hingga 60 tahun untuk menjaga stabilitas kesehatan
Pelaksnaan pengerjaan ditargetkan selesai selama 10 hari, namun jika belum tuntas sesuai target akan dilakukan penambahan waktu .
“Jumlah kertas suara sebanyak 5.103.270 lembar. Jadi jika dikerjakan oleh 500 orang yang terbagi dalam 10 kelompok dengan waktu kerja 8 jam per hari diharapkan bisa selesai,” ungkap Tegus.
Upah pelipatan dan penyortiran ini menurut Teguh untuk kertas suara DPR sebesar Rp265 per lembar sedangkan presiden sebesar Rp200 per lembar.
Pada pelaksanaan pelipatan kertas suara disampaikan Teguh, pihaknya melibatkan tenaga dari semua daerah pemilihan serta keterwakilan perempuan yang melebihi 30 persenan agar bisa lebih terbuka, selain itu juga melibatkan 40 orang tenaga dari disabilitas daksa.
“Kami ingin disabilitas ini juga dilibatkan, mereka harus diberdayakan, merekapun sama memiliki hak seperti warga lainnya, hanya saja kami tidak melibatkan disabilitas netra karena ini butuh ketelitian untuk melihat gambar serta menyortir kertas kemungkinan cacat atau robek, “ kata Teguh.
Teguh Fajar juga menyebutkan hingga sekarang semua logistik kepentingan pemilu sudah hampir seluruhnya tiba tinggal tersisa sampul yang belum diterima.
“Sampul mungkin dianggap sepele padahal itu sangat penting untuk penyimpanan semua dokumen penyelenggaraan pemilihan,” katanya.
Baca Juga: 85 Surat Suara Ditemukan Rusak di Hari Pertama Sortir dan Lipat Surat Suara
Sementara itu Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi disertai Sekda Majalengka Eman Suherman meninjau pelaksanaan penyortiran dan pelipatan kertas suara di Gedung MCC menyebutkan jumlah kertas suara yang disrtir dan dilipat sebanyak 5.103.270 lembar.
Itu terdiri dari surat suara DPR RI, DPRD Kabupaten/Kota , Provinsi serta surat suara untuk Pilpres.
“Nah tadi saya lihat di sana petugas ada sekitar 500 orang dan pelipatan berjalan dari jam 08.00 sampai jam 16.00 Saya terharu tadi karena pelipat suaranya juga ada dari disabilitas, umurnya di atas 17 sampai dengan 60 tahun. Jadi batas umur lansia dan harga per satu lipatan itu, 265 rupiah.” ungkap Dedi.
Dedi berharap pelaksanaan pelipatan kertas suara ini bisa lebih cepat selesai maksimal 7 hari sudah tuntas dikerjakan.
Disinggung soal tempat penyortiran dan pelipatan kerta yang rawan hujan karena dari bagian samping terbukan sehingga air hujan mudah masuk, baik Pj Bupati maupun Ketua KPUD menyebutkan bahwa gedung MCC adalah tempat paling strategis dan luas.
“Kita telah melakukan pemikiran-pemikiran jadi MCC adalah lokasi yang nyaman terus kondisinya juga di tengah kota dan tempatnya membangun kreatifitas, ini diharapkan juga akan menimbulkan bagian dari si pelipat itu mereka berpikir kreatif juga gitu.” ungkap Dedi.(Tati/KC)***