Harga Beras di Majalengka Tembus Rp 17.000 Per Kilogram, Pedagang Nasi Bungkus Bingung Hadapi Pembeli

- 24 Januari 2024, 08:41 WIB
ilustrasi beras
ilustrasi beras /PxHere/Pijarn Jangsawang/

KABARCIREBON - Harga beras makin mahal. Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Majalengka tembus Rp 17.000 per kilogram. Harga tersebut merupakan harga tertinggi. Jika tidak bisa dikendalikan, harga beras bisa terus melonjak.

Pengelola Pasar Majalengka dan Kadipaten, Kabupaten Majalengka menyebutkan stok beras di tingkat pedagang masih mencukupi untuk sepekan kedepan. Namun, harga beras terus melonjak tak terkendali. Harga beras saat ini Rp 17.000 per kilogram, baru terjadi dalam sejarah.

Menurut keterangan Pengelola Pasar Kadipaten Eyek Eka Cahya, stok beras di salah satu grosir beras Chelsi kini sebanyak 10 tonan. Jumlah sebanyak itu mencukupi untuk sepekan kedepan. Karena omset per minggu selama ini mencapai 10 tonan.

Baca Juga: Mahfud Mundur dari Kabinet Jokowi, Benarkah? Ini Pernyataan Lengkapnya

“Disebut aman karena biasanya begitu menjelang habis suplai langsung datang. Mudah – mudahan suplai ke Pasar Kadipaten saat inipun bisa lancar agar konsumen tidak kesulitan memperoleh beras,” ungkap Eyek.

Disampaikan Eyek, omset 10 ton tersebut hanya berasal dari 1 orang penjual, belum ditambah omset pedagang beras lainnya yang juga omsetnya cukup tinggi. Sementara ini kiriman beras masih tetap lancar hanya saja harganya sangat tinggi.

“Baru terjadi dalam sejarah harga beras mencapai Rp 17.000 per kilogram untuk jenis sragen, namun harga beras lokal jenis medium masih ada yang dijual seharga Rp 15.000 jadi konsumen masih bisa membeli beras lokal dengan harga yang lebih rendah,” ungkap Eyek.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Kedai Pecel Langganan Warga Kabupaten Subang, Pecel Sultan dan Pecel Pincuk Pak Dhe Memang Enak

Senada disampaikan Pengelola Pasar Cigasong, Majalengka Supriadi, stok beras masih mencukupi untuk dua pekan kedepan. Sementara ini suplai masih tetap ada walaupun harganya lumayan mahal.

Namun demikian konsumen disiapkan beras dengan beragam harga yang bisa dipilih yang disesuaikan dengan kualitasnya.

Harga beras di Pasar Majalengka untuk kualitas medium KW II seharga Rp 13.000 per kg dan medium KW I seharga Rp 15.000 per kg. Sedangkan kualitas premium KW 1 telah mencapai Rp 16.000 per kg. Terjadi kenaikan harga sejak Senin kemarin masing – masing Rp 1.000 untuk setiap kilo gramnya.

Baca Juga: Bewara buat Orang Bandung: Jadwal & Lokasi SIM Keliling 24-27 Januari 2024 Ada di 8 Tempat

Sementara itu, sejumlah warung nasi di Majalengka kini menyesuaikan harga jual porsi nasi kepada konsumennnya. Jika biasanya satu bungkus nasi dijual antara Rp 5.000 hingga Rp 6.000 kini dijual seharga Rp 7.000 per porsi.

Sebagian pemilik warung nasipun kini memilih beras medium untuk jualan nasinya. Karena, jika menggunakan beras premium maka akan dianggap terlalu mahal oleh konsumen. Jika dipaksakan menggunakan beras premium dengan harga jual tinggi khawatir konsumen berkurang.

“Yang penting mah sekarang bagaimana menanak nasinya agar tetap terasa enak dan pulen. Jadi, kualitas medium pun bisa disiasati apalagi jika menanak dibubuhi daun pandan bisa wangi,” ungkap Yayah memilik warung nasi.

Baca Juga: Mau Perpanjang SIM,Tanpa Pungutan? Ini Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Kota Bogor Januari 2024

Malah, Eno pemilik warung nasi di Rajagaluh mensiasati konsumen agar tidak mengambil nasi sendiri dari bakul, dia memberikan porsi nasi kepada konsumennya langsung di piring.

Setiap konsumen yang datang untuk makan pemilik warung langsung mewadahi nasi di piring dan menyerahkannya untuk diisi lauk pauk dan sayur sesuai selera.

Padahal pada umumnya warung nasi sunda, untuk nasi mengambil masing – masing. “Di sini mah tidak nanti ngambil nasi banyak padahal beras mahal, ngitungnya jadi bingung. Nanti dihitung besar dianggap mahal dihitung murah kan harga berasnya sudah mahal,” katanya.(Tati Purwakti/Kabar Cirebon)

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah