Ketiga, kata dia, bunga yang besar dan di luar nalar. Sebab, menurutnya, banyak pinjol yang menawarkan pinjaman dengan mudah, tetapi bunganya bisa dua kali lipat dalam tempo 10 hari. Kadi, kata dia, perlu hati-hati.
Sedangkan perwakilan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cirebon, Surahman Firdaus menyampaikan, pihaknya menyediakan akses permodalan dalam bentuk KUR yang terdiri dari beberapa kategori.
"Pertama, KUR supermikro, maksimal pengajuan Rp 10 juta yang diproses di BRI Unit. Sudah ada di seluruh kecamatan dan bisa mengajukan sesuai wilayah kerjanya. Bunganya hanya tiga persen per tahun," katanya.
Kedua, lanjut dia, KUR Mikro untuk pinjaman di atas Rp 10 juta hingga Rp 100 juta.
"Ketiga, KUR kecil. Kalau yang ini bisa diproses di KCP. Program ini untuk pinjaman di atas Rp 100 juta hingga Rp 500 juta," katanya.
Meskipun begitu, ia menjelaskan, KUR bisa diakses dengan syarat. Yakni, memiliki usaha yang telah berjalan minimal 6 bulan atau telah menghasilkan laba. Serta bersih dari catatan SLIK atau BI Checking.
"Kalau pernah ada problem dalam pembayaran kredit, kalau telatnya sampai tiga bulan, mungkin masih bisa kami pikirkan. Tapi, kalau lebih dari itu, agak susah. Satu lagi syaratnya, ini pinjaman produktif, bukan konsumtif," ungkapnya.
Seminar tersebut, telah dihadiri oleh 300 kader Fatayat sekaligus pelaku UMKM di Kabupaten Cirebon.