"Soal percaloan ini dikarenakan ada pertemuan dengan oknum dan terjadi kesepakatan, sehingga DK2UKM membuat sistem untuk memfasilitasi pencari kerja tanpa perlu bertemu melalui BLK maupun LPK, dan Nabati siap menjadi pilot project sistem ini. Kami berharap langkah ini diikuti perusahaan lainnya," ungkapnya.
Dedi menyebut, sistem ini sebagai bentuk kehadiran pemerintah dalam menangani permasalahan percaloan dalam rekrutmen tenaga kerja di Majalengka. Tujuan final dari inovasi tersebut untuk mengubah budaya warga Majalengka menjadi lebih baik dan naik kelas melalui berbagai cara termasuk pemeberantasan praktik percaloan.
"Melalui dua terobosan ini, kami juga meminta setiap OPD di lingkungan Pemkab Majalengka untuk berinovasi. Mininalnya, satu OPD satu inovasi, karena inovasi ini untuk mempercepat waktu untuk menyelesaikan permasalahan di masyarakat, yang harusnya membutuhkan tiga tahun dengan inovasi bisa selesai dalam satu tahun," demikian Dedi.(Tati/KC)***