KABARCIREBON - Perum Bulog Cabang Cirebon akan makin mengintesifkan penyaluran beras untuk gerakan pangan murah (GPM). Karenanya, sebagai tambah ketersediaan cadangan, Perum Bulog kembali menambah pasokan beras impot dari Thaliand dan Vietnam.
Pimpinan Perum Bulog Cabang Cirebon, Imam Firdaus Jamal mengatakan, beras impor sebagai tambahan cadangan Gudang Bulog Cirebon. Saat ini, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Gudang Bulog Cirebon sebanyak 9.127 ton.
"Jadi memang sebagian CBP mupun SPHP pengadaannya dari luar, termasuk pengadaan sebanyak 5.000 ton untuk pembongkarnya akan dilakukan melalui Pelabuhan Patimban," terang Imam Firdaus kepada kabar-cirebon.com pada Rabu, 27 Februari 2024.
Saat ini ketersediaan stok di Gudang Bulog Cirebon sebanyak 9.127 ton. Sementara untuk kebutuhan per harinya bisa mencapai 150 ton atau 1.000 ton per minggu.
"Stok beras dari luar (Impor) akan kembali bertambah disesuaikan dengan kebutuhan menjelang Ramadhan dan Lebaran. Akan tetapi, Pada Maret kemungkinan akan memasuki musim panen, sehingga stok bisa lebih mencukupi," paparnya.
Selain untuk memenuhi gerakan pangan murah (GPM), stok beras yang ada di Gudang Bulog Cirebon juga disalurkan untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Baca Juga: AS Monaco vs PSG di Laga Ligue 1 Sabtu 2 Maret 2024 Waktu Subuh: Prediksi Skor-Head to Head
Di mana sampai Febrauri dari realisasi SPHP beras tersebut telah tersalurkan sebanyak 324 ton. Dengan rincian Kabupaten Cirebon 130 ton, Kota Cirebon 50 ton, Kabupaten Kuningan 103 ton dan Kabupaten Majalengka sebanyak 41 ton.
"Kami juga bersyukur untuk penyaluran bantuan beras yang merupakan penugasan Badan Pangan pada tahap ke-1 Januari-Februari 2024 ini sudah hampir selasai," katanya.
Imam Firdaus Jamal menjelaskan wawasan penting terkait tantangan awal tahun di mana terjadi kekurangan beras. Namun, dengan adanya proyeksi panen besar di bulan Maret dan April 2024, serta bantuan beras impor yang sedang dalam perjalanan ke gudang, situasi diperkirakan akan semakin membaik.