Bulan Ramadan Tiba, Petani Timun Suri Panen, Minuman Segar Buka Puasa Itu Laris Manis

- 14 Maret 2024, 19:09 WIB
Para petani mentimun suri di Desa Sukakerta, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka lakukan panen di bulan Ramadan lantaran tingginya kebutuhan pasar untuk berbuka, keuntungan petani pun cukup tinggi.*
Para petani mentimun suri di Desa Sukakerta, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka lakukan panen di bulan Ramadan lantaran tingginya kebutuhan pasar untuk berbuka, keuntungan petani pun cukup tinggi.* /Kabar Cirebon/Foto Tati Purwati/

KABARCIREBON - Bulan Ramadan tiba, para petani timun suri di Desa Sukakerta, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka lakukan panen. Apalagi, di bulan Ramadan orang banyak berburu timur suri. Tingginya kebutuhan pasar untuk berbuka, keuntungan petani pun cukup tinggi.

Puluhan petani di Desa Sukakerta setiap tahun selalu memanfaatkan momentum Ramadan untuk bertani mentimun suri atau warga menyebut bonteng suri atau timun suri.

Hal ini mereka lakukan karena permintaan timun suri matang saat bulan Ramadan sangat tinggi untuk kebutuhan berbuka. Ada yang di jus, es campur atau juga campuran es goyobod dan mentimun.

Baca Juga: Tinjau Bendungan Ambit, Bupati Cirebon Imron Pastikan BBWS Bulan Mei akan Lakukan Normalisasi Sungai

Ada sekitar 20 petani di Sukakerta yang selalu berkebun mentimun jelang Ramadan. Agar, begitu tiba Ramadan, tanaman bisa dipanen.

Carsim salah seorang petani yang menanam mentimun seluas 2 hektare mengatakan, dia memilih bertani mentimun dibanding padi pada saat musim rendeng sekarang.

Alasanya, mentimun bisa dipanen dalam kurun waktu kurang lebih dua bulanan dengan keuntungan yang juga lumayan tinggi serta modal yang lebih rendah dibading padi.

Baca Juga: Wow! Anggaran Infrastruktur Jalan dan Jembatan di Kabupaten Cirebon Tembus Rp130 Miliar

Kini, dari luas lahan 2 hektare pada panen perdana, bisa dipanen sebanyak 2 ton dengan harga jual Rp 4.500 per kg. Sedangkan pedagang eceran menjual dengan harga Rp 6.500 per kg kepada konsumen.

“Dua hektare itu dipanen separo – separo, karena tanamnya tidak sekaligus agar panen juga bisa terus berlangsung selama Ramadan," ungkap Carsim.

Halaman:

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x