“Kami panitia PPDB juga sering terkendala server, sementara kami harus sangat teliti melakukan input data jangan sampai ada data yang tidak terverifikasi,” ungkap Nanang.
Baca Juga: Seminar di UGJ Cirebon: Teknologi Baterai Memiliki Tantangan di Indonesia
Sementara itu, sejumlah orang tua siswa berharap PPDB bisa dilakukan secara terbuka sesuai aturan, jika sistem zonasi dilakukan maka itu harus benar - benar dipakai. Jangan sampai ada siswa yang umahnya berdekatan dengan sekolah namun tidak diterima sebagai siswa baru.
“Sistem zonasi kami anggap sudah sangat baik, bisa mengakomodasi orang yang semula tidak bisa masuk sekolah yang jaraknya dekat, menjadi bisa. Dan berharap sistem zonasi membua peluang orang miskin untuk bisa masuk sekolah unggulan,” kata Lita orang tua siswa yang menyekolahkan anaknya di SMA I Majalengka.
Inginnya pengalaman tahun lalu jangan terulang lagi, tapi PPDB tahun ini harus benar – benar aman, untuk siswa dan orang tua, juga panitia.
“Di Bogor dulu tegas yang menyuap, yang KK tempel yang domisili mendadak dibatalkan,” katanya.(Tati Purwati/Kabar Cirebon)