Maraknya Mafia Tanah Makin Meresahkan, Investor Menarik Diri: Petani Cirebon Terpinggirkan

- 6 Juni 2024, 15:26 WIB
Ilustrasi Mafia Tanah
Ilustrasi Mafia Tanah /

KABARCIREBON - Maraknya keberadaan mafia tanah di Kabupaten Cirebon semakin menjadi sorotan utama, dengan para investor yang mulai menarik diri dari investasi di daerah tersebut.

Pasalnya, para mafia tanah diduga telah memainkan peran krusial dalam menentukan harga jual beli tanah di kawasan industri setempat, menimbulkan kerugian bagi petani dan investor.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kabupaten Cirebon, Asep Sholeh, mengutarakan keprihatinannya terhadap situasi ini dalam sebuah pernyataan kepada wartawan, Rabu (5/6/2024).

Baca Juga: Beli Mobil Bekas dengan Harga Negosiasi, Ikuti Tips Ini

"Kami sangat resah dengan kehadiran mafia tanah di Kabupaten Cirebon. Hal ini menjadi penghambat utama pertumbuhan investasi di daerah ini," ujar Asep Sholeh.

Dia menegaskan bahwa ulah para mafia tanah merugikan petani dan investor dengan menggunakan taktik curang dalam transaksi jual beli lahan.

"Petani hanya diberi DP dan diikat dengan PPJB, sehingga investor kesulitan memperoleh tanah langsung dari petani. Setelah tanah berada di bawah kuasa mafia, harganya melambung tinggi, mempersulit investor untuk berinvestasi di Kabupaten Cirebon," tambahnya.

Baca Juga: Korea Selatan Digemparkan dengan Kematian Kucing Secara Misterius, Polisi Selidiki untuk Ungkap Penyebabnya

Dampaknya, banyak investor yang memilih untuk beralih ke daerah lain, seperti Brebes dan Majalengka, untuk berinvestasi, yang secara langsung merugikan pertumbuhan ekonomi dan pengurangan tingkat pengangguran di Kabupaten Cirebon.

"Kondisi ini mempersulit APINDO dalam mengajak investor datang ke Kabupaten Cirebon, baik yang bergerak dalam sektor padat modal maupun padat karya," katanya.

Halaman:

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah