Mengenal Keraton Kaprabonan Cirebon, Ini Daftar Sultan dari Tahun 1699 Hingga Sekarang

- 13 Maret 2023, 22:35 WIB
Bagian dalam Keraton Kaprabonan Cirebon.*
Bagian dalam Keraton Kaprabonan Cirebon.* /Kabar Cirebon/Foto Muhammad Alif Santosa/

KABARCIREBON - Keraton Kaprabonan adalah salah satu keraton di Kota Cirebon selain Kasepuhan, Kanoman dan Kacirebonan.

Keraton Kaprabonan didirikan sekitar 1696 oleh Pangeran Raja Adipati (PRA) Kaprabon atau yang dikenal dengan sebutan Sultan Pandita Torekot.

PRA Kaprabon merupakan putra mahkota dari Sultan Kanoman I, Sultan Raja Muhammad Badrudin Kartawijaya.

Baca Juga: 28 Tahun Beroperasi, Polytama Perkuat Sinergi Terbaik di Indramayu

Sultan Kanoman I Muhammad Badrudin Kartawijaya memiliki dua orang putera dari permaisuri yang berbeda, yaitu Pangeran Adipati Kaprabon yang merupakan putera pertama dari permaisuri kedua yaitu Ratu Sultan Panengah.

Sedangkan putra kedua adalah Pangeran Raja Mandurareja Muhammad Qadirudin, terlahir dari permaisuri ketiga yang bernama Nyimas Ibu.

Setelah Sultan Kanoman I, Muhammad Badrudin Kartawijaya wafat, Pangeran Raja Muhammad Qadirudin dinobatkan sebagai Sultan Kanoman II.

Baca Juga: Bedah Buku Bunga Rampai Seorang Ideolog Jilid II, HZM: Tambah Wawasan Cara Berpolitik yang Baik

Karena saat itu, sang kakak yakni PRA Kaprobon sedang berkelana mendalami ilmu agama Islam. Bahkan, PRA Kaprabon kembali ke Keraton Kanoman setelah mendapatkan kabar jika ayahandanya wafat.

Mengetahui sang adik yang menjadi sultan, PRA Kaprabon tidak mempermasalahkan. Enam tahun kemudian, PRA Kaprabon membuat sebuah tempat tinggal yang tidak jauh dari Keraton Kanoman. Tempat itulah yang kini menjadi Keraton Kaprabonan.

Kaprabonan sendiri memiliki arti tempat prabu. Prabu sendiri maknanya raja. Jadi keprabonan berarti kerajaan. Ada pula yang mengartikan makna dari Kaprabonan ialah kebonnya Cirebon.

Baca Juga: Lima Dubes Timur Tengah Kunjungi Keraton Kacirebonan, Ini yang Mereka Sampaikan ke Sultan Abdul Gani

Setelah Keraton Kaprabonan berdiri, banyak famili Kesultanan Cirebon yang menimba ilmu agama kepada PRA Kaprabon di dalam Keraton Keprabonan.

Selain itu, Keraton Kaprabonan berfungsi sebagai tempat pengukuhan. Ketika ada raja yang akan diberikan penobatan atau gelar, maka ia harus dikukuhkan di Keraton Kaprabonan.

Hingga kini Kaprabonan masih ditempati oleh keluarga sultan. Namun kediaman raja atau istana tidak dibuka untuk umum.

Baca Juga: Cabor Keluhkan Oknum PNS yang Berpihak ke Bacalon Ketua KONI Tertentu

Daftar Sultan di Keraton Keprabonan

Pangeran Raja Adipati (PRA) Kaprabon (1699-1734)
Pangeran Kusumawaningyun Kaprabon (1734-1766)
Pangeran Brataningrat Kaprabon (1766-1798)
Pangeran Raja Sulaiman Sulendraningrat Kaprabon (1798-1838)
Pangeran Arifudin Kusumabratawidja Kaprabon (1838-1878)
Pangeran Adikusuma Adiningrat Kaprabon (1878-1918)
Pangeran Angkawijaya Kaprabon (1918-1946)
Pangeran Aruman Raja Kaprabon (1946-1974)
Pangeran Herman Raja Kaprabon (1974-2001)
Pangeran Hempi Raja Kaprabon (2001-2021)
Pangeran Handi Raja Kaprabon (2021 sampai sekarang)

Baca Juga: Cabor Keluhkan Oknum PNS yang Berpihak ke Bacalon Ketua KONI Tertentu

Di dalam kawasan Keraton Kaprabonan terdapat sebuah masjid yang hingga kini masih dipakai.

Zaman dahulu saat listrik belum ada, masyarakat menggunakan dalung damar yang dicampur dengan getah karet sebagai alat penerangan.

Masjid tersebut konon didirikan oleh Ki Gede Alang-alang pada tahun 1428. Semua ornamennya masih asli dan tidak mengalami perubahan, dari mulai tembok dan kayu penyangganya.

Baca Juga: Jajaran PCNU Kabupaten Kuningan Tidak Aktif, Akan Terancam Sanksi Lebih Tegas

Maka dari itu dalung damar menjadi lambang dari Keraton Kaprabonan. Di dalam masjid terdapat semacam kursi yang biasa dipakai untuk arak-arakan saat peringatan maulud nabi atau pun panjang jimat.

Area di dalam Keraton Kaprabonan tidak terlalu luas bila dibandingan dengan keraton lainnya di Cirebon, yaitu hanya sekitar 1 hektare.

Berlokasi di Jalan Lemahwungkuk, gerbang utama keraton ini tidak terlalu besar, bahkan tidak terlalu mencirikan sebagai keraton karena bercampur dengan lokasi Pasar Kanoman.

Baca Juga: Desa Kedongdong Kidul Kabupaten Cirebon Miliki 3 Potensi Wisata, Warga Ikut Terdampak Secara Ekonomi

Tidak ada tarif untuk tiket masuk ke dalam Keraton Kaprabonan ini. Dan untuk yang membawa kendaraan bisa diparkir di luar keraton di area pasar.***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah