Sejarah Peci Hitam
Jika di Timur Tengah terutama Yaman kita kerap melihat Imamah atau ikat kepala digunakan para ulama, termasuk santri. Nah, peci atau kopiah hitam ini merupakan bentuk lain dari Imamah. Jika di masyarakat Jawa bentuknya blangkon sedangkan secara nasional bentuknya peci atau kopiah.
Menurut Buku Api Sejarah karya sejarawan Ahmad Mansyur Suryanegara, pelopor pertama dari peci hitam ini adalah Hadji Omar Said Coroaminoto pada tahun 1916. Ia merupakan cedekiawan muslim yang menjadi guru bangsa. Cokroaminoto adalah guru Bung Karno dan Bung Hatta.
Baca Juga: Rasin Loh, Laganya Tak Lagi Seperti Koboi Jalanan, David Kini Resmi Mengenakan Baju Tahanan
Peci hitam selalu dipakai Bung Karno dalam setiap momentum. Dan peci hitam ini menjadi ciri khas para santri di Indonesia. Bahkan kini, peci hitam menjadi simbol nasionalis dan religius, digunakan seluruh rakyat Indonesia.
Tongkat Kiai Munif
Selain menerima kopiah hitam dari Megawati Soekarno Putri, Ganjar Pranowo kembali menerima pusaka kedua dari KH Munif Muhammad Zuhri pengasuh Pondok Pesantren Giri Kusumo Desa Banyumeneng, Kecamatan Mragen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Kamis, 4 Mei 2023.
Tongkat itu memiliki panjang sekitar 1,20 meter. Tongkat tersebut biasa digunakan KH Munif Muhammad Zuhri. Lalu tongkat itu pun dihadiahkan untuk Ganjar usai silaturahmi lebaran Idul Fitri ke rumah KH Munif Muhammad Zuhri.