KABARCIREBON - Wakil Rektor Universitas Kuningan (Warek Uniku), Haris Budiman merespon pernyataan mantan pejabat Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), Dodon Sugiharto karena dianggap ada benarnya.
Ia pun setuju, melesetnya target pendapatan asli daerah (PAD) dari sewa rumah toko (ruko) Pasar Siliwangi Barat dan Pasar Siliwangi Timur, bukan melulu hanya karena kelesuan ekonomi akibat pandemi Covid-19 saja.
Atau bukan pula disebabkan salah dalam penetapan target. Tapi, memang hal itu merupakan suatu gejala global yang berkembang di dunia bisnis, industri, pendidikan serta gaya hidup sehingga terjadi disrupsi pasar dan teknologi.
Baca Juga: Gagal Bayar Proyek Rp 94 Miliar : Mubarok : TAPD Harus Mundur saja atau Diberhentikan Tidak Hormat
“Pemerintah daerah (Pemda) harus menyusun regulasi smart city seperti yang dulu pernah digaungkan,” kata Warek Uniku, Haris Budiman, Kamis 19 Januari 2023.
Menurutnya, masyarakat sudah mengalihkan kegiatannya dari ruang fisik ke ruang-ruang digital atau virtual.
Sehingga fenomena ruko yang sepi pembeli bisa bercermin pada mal-mal besar yang sulit beroperasi alias guling tikar.
Baca Juga: Meleset Target Ruko Pasar Siliwangi, Dodon : Mungkin Saat Penetapan Targetnya terlalu Muluk
Ke depan, tidak menutup kemungkinan, ruang-ruang kosong tersebut juga dialami pada aktivitas yang sebelumnya dipusatkan di gedung perkantoran, perbankan & lembaga pendidikan dan sebagainya.
Pasalnya, works from home (WFH) di beberapa kota besar saja kembali dilanjutkan. Begitu pula hybrid learning di dunia pendidikan telah dijalankan. Termasuk dunia bisnis sudah membudaya transaksi online.
Kondisi tersebut mesti diantisipasi oleh pemerintah daerah (pemda) dengan menyusun regulasi yang mendukung smart city yang dulu pernah digaungkan. Sebab ada banyak potensi PAD yang selama ini belum disentuh secara maksimal.
Selain itu, penting melakukan efisiensi anggaran dengan refocusing kegiatan yang sejalan dengan era digital. Jangan lagi membangun gedung-gedung pemerintahan tetapi di kemudian hari tidak digunakan dan terbengkalai. (Iyan Irwandi/KC) ***