Baru Saja Dibangun, Gapura Pesisir Cirebon Proyek Kotaku Ambruk, Kualitas Konstruksi Jadi Sorotan

16 Februari 2023, 11:00 WIB
Gapura Pesisir Kota Cirebon Proyek Kotaku ambruk, Selasa, 14 Februari 2023. /Kabar Cirebon/

KABARCIREBON - Bangunan gapura di kawasan proyek Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Pesisir Kelurahan Panjunan, Kota Cirebon ambruk pada Selasa 14 Februari 2023.

Ambruknya gapura membuat geger masyarakat setempat. Sebab, baru tahun lalu pembangunan gapura selesai dan diresmikan. Kini, yang jadi sorotan adalah kualitas kontruksi bangunan.

Gapura tersebut dibangun berbentuk Candi Bentar, khas Cirebon. Bahkan, baru diserah terima dari Kementerian PUPR ke Pemerintah Kota Cirebon, Agustus 2022.

Baca Juga: Lowongan Tenaga Pendidik di Kuningan Terbuka Lebar, 195 PNS Mayoritas Guru Pensiun Bulan April 2023

Sebelumnya, pada saat pembangunan baru setengah jadi, gapura tersebut juga sempat ambruk, dan beruntung tidak memakan korban.

Ketua RW 10 Pesisir Utara, Suwarjono saat dikonfirmasi, Rabu, 15 Februari 2023 menduga gapura ambruk karena tanah labil. Sebab, lokasi proyek berada di jalan nelayan yang dulunya bekas empang atau balong.

Ia juga menduga, kualitas bangunan tidak maksimal. Sehingga, dengan kondisi tanah yang labil dan kontruksi tidak masimal membuat bangunan rentan ambruk.

Baca Juga: Tiba di Sidratulmuntaha, Inilah yang Dilihat dan Didengar Nabi Muhammad SAW (Isra Miraj Bagian 4)

"Kemungkinan bisa kena getaran mobil urugan, bisa jadi kwalitas gapura gak maksimal, bisa jadi dari alam itu. Saya berharap setelah roboh bisa dibangun kembali," kata Ketua RW 10 Pesisir Utara, Suwarjono.

Sementara itu, Koordinator Forum Kotaku Kota Cirebon, Nasirun menyebut, pihaknya baru mendapatkan informasi robohnya salah satu gapura di kawasan Kotaku pada Selasa pagi sekitar pukul 08.30 WIB.

Kabar tersebut didapatkan dari Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Panjunan dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Cirebon.

Baca Juga: BPKH Siap Dukung Keputusan Kesepakatan Biaya Haji antara Pemerintah dan DPR RI

"Kita memang baru dapat informasi pagi tadi, dan memang sudah kita laporkan juga ke PPK provinsi dan kontraktor, sudah kita laporkan setelah mendapatkan informasi," sebutnya.

Menurutnya, dugaan robohnya salah satu gapura tersebut lantaran cuaca ekstrem yang tidak menentu dan melanda kawasan Kota Cirebon. Serta, juga adanya dugaan kemungkinan kualitas konstruksi yang tidak memadai.

Sehingga, membuat gapura tidak tahan dan pada akhirnya roboh. Terlebih, berdasarkan pengamatan lapangan, ditemukan tulangan ukurannya kecil.

Baca Juga: Biaya Haji Tahun 2023 Naik Rp10 Juta, Semula Rp39,9 Kini Ditetapkan Rp49,8 Juta

Sehingga diduga tidak kuat untuk menopang gapura yang tinggi dan besar tersebut.

"Saya bukan orang konstruksi, tapi setidaknya saya tahu bahwa pembuatan gapura itu harus ada tulangan yang kuat. Apalagi bangunannya besar dan berat," tutur Nasirun.

Berdasarkan pengecekan teman-teman dari Tim Kotaku dan DPRKP Kota Cirebon, bahwa itu pun ditemukan di dalam kerangka bangunannya namun hanya kecil, sehingga gapura pun tidak langsung ambruk, tapi kalau menopang keseluruhan tidak kuat.

Baca Juga: Daihatsu Resmi Memperkenalkan All New Ayla: Tapi Tanpa Ada Konsep GR Sport

Untuk itu, pihaknya pun masih akan menunggu pertimbangan lebih lanjut dari PPK provinsi dan akan meminta pertanggungjawaban kepada pihak kontraktor. Pasalnya, dalam perjanjian kerja, kontraktor masih bertanggungjawab hingga Agustus 2023.

"Memang belum penyerahan kepada kita, dan ini masih menjadi tanggungjawab kontraktor sampai Agustus 2023. Kita tentunya akan minta pertanggungjawabannya," kata Nasirun.(Jaka/KC)

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler