Gen Z Dominasi Lintas Generasi

22 Agustus 2023, 11:41 WIB
Diskusi dan Launching Gerakan BersamaIndonesia Chapter Cirebon dengan tema 'Keadilan Antargenerasi: Menuntut Hak Milenial-Gen Z, Kini dan Nanti' yang diselenggarakan Bersama Indonesia, belum lama ini, di Lattar Coffe, Kota Cirebon. /IST /

KABARCIREBON - Generasi Zillenial (Gen-Z) disebut-sebut telah mendominasi lintas generasi di Indonesia. Bahkan, Indonesia diperkirakan pada tahun 2030-2045, akan mengalami bonus demografi. Sebab, rentan waktu tersebut mayoritas warga Indonesia Gen Z dan millenial (kelahiran 1995-2012). 

Hal ini selaras dengan data Badan Pusat Statistik yang menyebutkan 27,94℅ warga Indonesia adalah generasi muda zillenial dan millenial.

Di tengah bonus demografi yang besar ini, di satu sisi menjadi peluang positif bagi kemajuan negara, tapi di sisi lain muncul kekhawatiran menjadi masalah apabila tidak disiapkan dari sekarang. 

Baca Juga: Tak Ingin Setengah-setengah, Aurel Hermansyah Gabung Lapak Streaming Shopee Live demi Omzet Berlipat

Seperti permasalahan stunting, daya dukung lingkungan di tengah krisis iklim, dan kebijakan pemerintah yang belum maksimal dalam penanganan ekonomi pascapandemi.

Hal itu muncul dalam gelaran Diskusi dan Launching Gerakan BersamaIndonesia Chapter Cirebon dengan tema 'Keadilan Antargenerasi: Menuntut Hak Milenial-Gen Z, Kini dan Nanti' yang diselenggarakan Bersama Indonesia, belum lama ini, di Lattar Coffe, Kota Cirebon.

Hadir sebagai pembicara Grady Nagara, Co-Founder Bersama Indonesia, Nissa Rengganis, Dosen UMC dan Penulis, Omar Qad Panity, Founder dan CEO Kolaborator Kebaikan.ID, Francis Widaswara, alumni Forum Indonesia Muda Regional Cirebon. 

Baca Juga: LBM PWNU Jabar Bakal Kaji Alokasi Dam dan Kurban Jemaah Haji ke Tanah Air

Para peserta juga hadir dari berbagai kalangan yang terdiri dari elemen pelajar, mahasiswa, dan masyarakat secara umum. Betul-betul mrepresentatifkan lintas generasi, kurang lebih sekitar 50 orang hadir.

"Sebagai Gen-Z yang lahir di tahun 1997-2012, saat kini kita sedang menjadi dominasi di Indonesia," kata Omar Qad Panity dalam presentasinya di hadapan peserta diskusi yang mayoritas mahasiswa dan pelajar tersebut.

Ia melanjutkan, dalam konteks lintas generasi, tak hanya zillenial yang berperan penting, tetapi juga lintas generasi termasuk millenial dapat membawa perubahan menuntut keadilan sosial.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Bakso yang Enak di Bontang Utara, Cobain Bakso Wareg, Bakso Setan, dan Bakso Pak Haji

Menurut pendiri Kolaborator Kebaikan.ID ini, di Cirebon sendiri, diidentifikasi ada lima masalah yang sering terjadi, di antaranya soal banjir, macet, jalanan rusak, kekeringan, dan pengelolaan sampah.

Francis Widaswara, pembicara kedua di kegiatan tersebut mengajak anak muda untuk berkontribusi aktif dari mulai hal-hal di sekitaran lingkungan terdekat, seperti di desa. 

"Menuntut hak-hak dan kewajiban kita sebagai generasi muda, tidak perlu jauh-jauh, cukup mulai dari lingkup terdekatnya dulu, yakni dari Desa," katanya. 

Baca Juga: Para Pelaku Jakon di Kota Cirebon Tak Kunjung juga Dapat Jatah Proyek, Begini Tanggapan Sekda Agus

Ia menjelaskan, banyak kejanggalan yang terjadi di desa dari segi keuangan maupun lainnya. 

"Mari mengkritisi hal itu," kata Francis Widaswara yang juga Alumni Forum Indonesia Muda dan Penggerak Desa ini.(Ismail/Rilis)

Editor: Fanny Crisna Matahari

Tags

Terkini

Terpopuler