Warga GSP Ngadu ke Dewan Terkait Pembangunan Gedung Siber

5 Oktober 2023, 15:18 WIB
Warga dari tiga RW di Perumahan Griya Sunyaragi Permai (GSP) Kota Cirebon mendatangi gedung DPRD untuk melakukan audiensi bersama anggota dewan. /Iskandar Kabar Cirebon /

KABARCIREBON - Warga dari tiga RW di Perumahan Griya Sunyaragi Permai (GSP) Kota Cirebon mendatangi gedung DPRD untuk melakukan audiensi bersama anggota dewan.

Mereka mengadukan terkait pembangunan gedung siber IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang berjalan hingga malam hari sehingga mengganggu warga perumahan tersebut yang sedang beristirahat.

Ketua RW 12 GSP, Jubaedi mengatakan, pihaknya sangat mendukung keberadaan gedung siber milik IAIN Syekh Nurjati Cirebon tersebut.

Baca Juga: SMP di Kota Cirebon Mulai Melaksanakan PTS & PSTS, Ini Perbedaan yang Harus Diketahui Syarat dan Kelulusannya

"Kami yakin gedung itu akan bermanfaat bagi anak cucu kita nantinya. Tapi di sisi lain warga GSP juga ingin dihargai yang perlu didengar keluhannya. Kami sudah melakukan pendekatan beberapa kali, namun ironis, tidak ada titik temu karena pembangunan hingga malam hari terus berlanjut hingga kini," ujarnya saat audiensi.

Bahkan, menurutnya, Sekda Kota Cirebon H Agus Mulyadi beberapa waktu lalu sempat ke lokasi pembangunan gedung. Dan saat itu ada kesepakatan bersama bahwa pekerjaan pembangunan akan dilakukan hingga pukul 17.00 WIB.

"Pak Sekda saat itu datang ke lokasi, dan ada kesepakatan bersama bahwa pekerjaan akan dimulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Setelah itu memang disepakati, tapi selang sehari berikutnya pekerjaan kembali dilakukan hingga malam hari," ungkapnya.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Gado Gado yang Lezat di Kota Bogor, Gado Gado Bunda dan Gado Gado Surken Layak Dicoba

Ia menambahkan, selain bising, pekerjaan hingga malam hari dari pembangunan gedung tersebut juga membuat kesehatan warga menurun karena tidak bisa beristirahat dengan tenang di malam hari.

"Ada warga yang sakit dan akhirnya pindah ke tempat lain karena di GSP tidak bisa beristirahat. Kami perlu istirahat. Oleh karena itu, kami berharap anggota dewan bisa membereskan hal ini," ungkapnya.

Senada, warga lainnya yang turut dalam audiensi tersebut, Lutfi mengatakan, dirinya memiliki riwayat penyakit jantung.

Baca Juga: Fraksi PKS DPRD Kabupaten Cirebon Pertanyakan Dana Cadangan Pilkada tak Masuk RAPBD 2024

"Juga cucu saya yang berumur 2 tahun memiliki penyakit jantung. Jika ada suara yang bikin kaget, seperti bummm di malam hari, dia sangat kaget. Kita terus berjaga, jangan sampai bibirnya terlihat ungu, kita harus siap-siap bawa dia ke rumah sakit," ungkapnya.

Menurutnya, pihaknya memaklumi jika kebisingan karena pekerjaan pembangunan gedung ini terjadi di malam hari.

"Tapi pembangunan juga dilakukan di malam hari. Pekerjaan itu membuat kita tidak bisa beristirahat selama 24 jam. Kita stres selama lima bulan ini. Entah mau bagaimana lagi, makanya kita ngadu ke dewan," katanya.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Gado Gado yang Enak Kabupaten Magetan, Ada Pilihan Gado Gado Bu Rini dan Gado Gado Yati

Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kota Cirebon, Dani Mardani mengatakan, DPRD akan kembali melakukan rapat lanjutan pada Jumat (6/10/2023) pukul 14.00 WIB untuk menyikapi persoalan pembangunan gedung siber tersebut.

"Dalam rapat tersebut kami akan undang unsur Muspida, rektor, kontraktor, untuk membahas lebih lanjut terkait pembangunan gedung siber tersebut. Juga diusulkan untuk mengundang kemenag kota Cirebon," ujarnya.

Selain itu, menurut Dani, secara informal pihaknya juga akan berkomunikasi dengan anggota DPR RI dari Komisi VIII, Selly Andriyani Gantina, untuk melakukan koordinasi dengan pihak Kementerian Agama.

Baca Juga: SUNGGUH BIADAB: Remaja Ini Diduga Dibunuh Paman dan Kakeknya, Mayatnya Dibuang di Saluran Irigasi

"Komisi VIII itu mitra kerjanya Kementerian Agama. Jadi mudah mudahan nanti bisa disampaikan oleh Ibu Selly kepada Menteri Agama," katanya.

Kemudian, direncanakan anggota DPRD Kota Cirebon juga akan melakukan pengecekan langsung ke lokasi pembangunan gedung siber tersebut.

"Insyaallah kita akan langsung ke TKP. Kita juga ingin agar Pemkot bertindak tegas karena ini menyangkut kehidupan warga. Kami desak supaya mereka para kontraktor untuk konsisten terhadap komitmen yang disepakati," ujarnya.(Fanny)

Editor: Fanny Crisna Matahari

Tags

Terkini

Terpopuler