120.000 Orang Majalengka Dinyatakan Miskin, Pj Bupati Cari Penyebabnya

25 Januari 2024, 17:00 WIB
Ilustrasi Kemiskinan di Indonesia /Foto Kumparan/Pikiran Rakyat

KABARCIREBON - Angka kemiskinan di Kabupaten Majalengka masih mencapai 11 persenan atau sebanyak 120.000 jiwa dari jumlah penduduk sebanyak 1,3 juta jiwa. Pemerintah segera mengintervensi setelah diketahui penyebab kemiskinannya.

Menurut keterangan Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi, Kamis, 25 Januari 2024, saat ini pemerintah tengah meneliti bentuk intervensi apa yang harus diberikan kepada keluarga miskin sebanyak itu.

Perlu dicermati dan diteliti apa penyebab kemiskinan yang diderita masyarakat Majalengka yang masih mencapai sebanyak 120.000 jiwa tersebut. Data kemiskinan secara akurat menyangkut nama, alamat, usia serta penyebabnya harus diketahui secara benar.

Baca Juga: KH Imam Jazuli: Stigma Elit PBNU Saat Ini 'Gampang Dibeli' Benar Adanya

“Nanti akan dilihat intervensi apa yang dilakukan, apa harus memberi makan atau apa agar terjadi penurunan kemiskinan ini,” ungkap Pj Bupati Dedi Supandi.

Dia mengaku berencana melakukan kerjasama dengan IPDN untuk menempatkan mahasiswa magang di tiap desa guna memonitor keluarga miskin tersebut.

Penanganan kemiskinan tidak bisa disamakan pada setiap orang atau keluarga karena bisa saja penyebab kemiskinannya berbeda – beda. Bisa akibat terkena PHK dan belum bekerja kembali, atau usahanya jatuh belum bangkit lagi, kekurangan modal san sebagainya. Atau bisa saja karena motivasi kerjanya minim dan sebagainya.

Baca Juga: 27.545 Anggota KPPS Majalengka Dilantik, Ternyata Kerjanya Cuma Satu Bulan

Penanganan kemiskinan terhadap lansia dan usia produktif akan berbeda. Untuk itu potensi seseorang juga idealnya diketahui.

Pj Bupati Dedi Supandi berharap, ada pemilihan dan solusi dari banyak pihak serta ICMI untuk mencari solusi bagimana kemiskinan bisa terus berkurang. Keluarga miskin bisa naik derajatnya menjadi keluarga sejahtera.

Sementara itu penanganan terhadap keluarga miskin dari Pemerintah Pusat selama ini telah dilakukan melalui beragam bantuan sosial BPNT, PKH, Bantuan Langsung Tunai juga bantuan beras dari Kemensos.

Baca Juga: Fatayat NU Ingatkan Masyarakat Jangan Tergiur Pinjol dan Investasi Bodong

Juga, jika mungkin potensi apa yang dilakukan untuk pemberdayaan manakala yang bersangkutan masih usia produktif agar bisa keluar dari kemiskinan yang dideritanya selama ini.(Tati Purwati/Kabar Cirebon)***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler