Namun dengan banyaknya penagih yang berkeliaran di masyarakat itu sudah menunjukan bahwa banyak yang terlibat pinjaman uang kepada rentenir.
Karena persoalan tersebut, Yossa mengaku begitu diangkat menjadi kepala desa, secara pribadi menyiapkan uang sebesar Rp 200.000.000 untuk dipinjamkan kapada masyarakat.
Pinjaman tersebut tanpa bunga ataupun jaminan seperti halnya ke bank termasuk persyaratan hanya sekedar KTP sekalipun tidak diminta.
Baca Juga: Jaga Pakaianmu dengan Akhlak, Renungi Hadis Ini
Begitu kas dibuka dan diumumkan kepada masyarakat, banyak masyarakat yang datang, bahkan ada di antaranya yang meminjam untuk modal usaha sebesar Rp 10.000.000 dan Rp 15.000.000. Namun mereka kini telah melunasinya.
“Yang mengelola uang pinjaman ini saya tunjuk Irma Armilah, staf di desa,” ungkap Kepala Desa.
Irma mengatakan, saat ini yang meminjam uang tanpa bunga tersebut sudah lebih dari 100 orang.
Dia mengaku cukup selektif untuk meminjamkannya. Setidaknya, ditanya keperluannya, untuk menutupi ke bank emok, biaya sekolah, makan, modal atau keperluan lain.
Dia berusaha memprioritaskan untuk menutupi utang ke bank keliling agar mereka tidak terus terlilit utang, setelah itu dipenuhi untuk kebutuhan lainnya.