Kabar tersebut didapatkan dari Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Panjunan dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Cirebon.
Baca Juga: BPKH Siap Dukung Keputusan Kesepakatan Biaya Haji antara Pemerintah dan DPR RI
"Kita memang baru dapat informasi pagi tadi, dan memang sudah kita laporkan juga ke PPK provinsi dan kontraktor, sudah kita laporkan setelah mendapatkan informasi," sebutnya.
Menurutnya, dugaan robohnya salah satu gapura tersebut lantaran cuaca ekstrem yang tidak menentu dan melanda kawasan Kota Cirebon. Serta, juga adanya dugaan kemungkinan kualitas konstruksi yang tidak memadai.
Sehingga, membuat gapura tidak tahan dan pada akhirnya roboh. Terlebih, berdasarkan pengamatan lapangan, ditemukan tulangan ukurannya kecil.
Baca Juga: Biaya Haji Tahun 2023 Naik Rp10 Juta, Semula Rp39,9 Kini Ditetapkan Rp49,8 Juta
Sehingga diduga tidak kuat untuk menopang gapura yang tinggi dan besar tersebut.
"Saya bukan orang konstruksi, tapi setidaknya saya tahu bahwa pembuatan gapura itu harus ada tulangan yang kuat. Apalagi bangunannya besar dan berat," tutur Nasirun.
Berdasarkan pengecekan teman-teman dari Tim Kotaku dan DPRKP Kota Cirebon, bahwa itu pun ditemukan di dalam kerangka bangunannya namun hanya kecil, sehingga gapura pun tidak langsung ambruk, tapi kalau menopang keseluruhan tidak kuat.
Baca Juga: Daihatsu Resmi Memperkenalkan All New Ayla: Tapi Tanpa Ada Konsep GR Sport