untuk mengurangi gejala yang muncul dan juga melakukan treatment untuk mengatasi permasalahan terkait cedera ACL. Treatment yang tepat dapat menghindari permasalahan lanjutan dari gejala yang didapat. Berikut beberapa treatment yang dapat diberikan oleh fisioterapis :
Pertama, edukasi. Fisioterapis dapat memberikan edukasi terkait melakukan pemanasan dan pendinginan sebelum melakukan olahraga dan aktivitas. Menggunakan deker/pelindung lutut saat olahraga, dan melakukan peregangan setelah aktivitas dan olahraga. Menghindari gerakan memutar secara tiba-tiba, dan benturan langsung pada daerah lutut dapat memicu terjadinya cedera ACL.
Kedua, latihan penguatan. Latihan ini berfokus pada penguatan otot-otot sekitar lutut, khususnya pada otot paha depan dan otot paha belakang. Latihan penguatan ini dapat membantu menjaga stabilitas lutut dan mengurangi risiko cedera ACL. Beberapa contoh yang dapat dilakukan adalah latihan squats, lunges, leg presses, dan hamstring curls.
Ketiga, latihan keseimbangan. Melatih keseimbangan dan stabilitas tubuh dapat membantu mengurangi risiko cedera ACL. Latihan seperti berdiri satu kaki, melompat dari satu kaki ke kaki lainnya, atau menggunakan alat-alat khusus seperti wobble board atau balance board dapat membantu meningkatkan keseimbangan.
Keempat, menghindari overtraining dan kelelahan. Berikan tubuh beristirahat dengan cukup untuk pulih setelah berlatih atau bermain olahraga. Overtraining dan kelelahan dapat menyebabkan penurunan konsentrasi dan kekuatan otot, yang dapat meningkatkan risiko cedera.
Baca Juga: Sudah 40 Jemaah Haji Indonesia Meninggal di Tanah Suci, Ini Daftar Nama-namanya
Maka diperlukan waktu istirahat yang cukup untuk tubuh dapat memulihkan kembali kondisinya. Rasa takut dan cemas akan gejala yang muncul merupakan hal yang wajar namun dapat dihilangkan setelah mengetahui dan memahami penanganan yang tepat pada kondisi cedera tersebut.
Cedera ACL memang menakutkan bagi sebagian orang, namun jika telah mendapatkan bimbingan dari pelatih ataupun medis dapat memberikan rasa aman untuk menghadapi cedera tersebut.
Fisioterapis dapat membantu mengidentifikasi faktor risiko individu dan memberikan saran khusus serta program latihan yang sesuai kondisi tersebut. Jika Anda merasakan gejala dan masih ragu, segera konsultasikan dengan fisioterapis terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (Penulis : Widhi Mukti Nugroho, Taufik Eko Susilo MSc Mahasiswa Pendidikan Profesi Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta). ***